Di tengah masa pandemi, banyak karyawan yang mengalami pengurangan jam kerja atau malah dirumahkan, bukan hanya dikurangi jam kerja. Sedangkan untuk pelaku usaha informal, juga banyak yang mengalami penurunan omset.
Selain itu, ibu rumah tangga (IRT) juga yang paling merasakan dampaknya bila ada penurunan pemasukan keluarga, seringkali berpikir untuk membantu keuangan keluarga, terutama usaha rumahan ibu rumah tangga, karena waktu IRT lebih banyak di rumah.
Banyak usaha yang dimulai dari rumah dan sukses menjadi bisnis yang besar. Mulai dari usaha dengan modal besar hingga tanpa modal, ada yang bisa dijalankan dari rumah. Eits walaupun dijalankan dari rumah, sebuah usaha juga harus dikelola dengan profesional ya bu-ibu agar bisa menjadi besar.
Nih ada bermacam – macam usaha rumahan Ibu rumah tangga yang bisa dicoba:
Toko Kelontong
Membuat toko kelontong di rumah banyak sekali dijalankan oleh masyarakat di mana saja. Untuk membuka toko kelontong dengan skala kecil dan menjual kebutuhan sehari – hari tidak rumit dan tidak perlu mencari pegawai sebagai penjaga toko. Pemilik rumah bisa bergantian menunggu toko karena lokasi toko ada di rumah.
Kunci kesuksesan toko kelontong adalah disiplin keuangan. Karena yang dijual kebutuhan sehari – hari, keuntungan tidak besar, tetapi modal berputar dengan cepat. Sebaiknya dipisahkan antara keuangan toko dan keuangan untuk hidup sehari – hari, agar jelas pencatatan keuangannya.
Warung Makan
Membuka warung makan di rumah juga bisa dilakukan. Pandangan bahwa warung makan harus selalu di lokasi strategis tidak mutlak benar. Memang, warung di lokasi strategis mudah untuk mendapatkan pelanggan. Tetapi pada beberapa kasus, penulis menemui warung makan yang ada di dalam daerah pemukiman.
Yang terpenting dalam membuat usaha kuliner adalah rasa makanan. Dengan rasa makanan yang bisa diterima banyak orang, meski lokasi warung makan tidak di jalur strategis akan tetap didatangi pelanggan.
Selain itu dengan berkembangnya aplikasi internet, warung makan bisa mendaftar di aplikasi pesan antar makanan. Dengan membuka warung di aplikasi tersebut, makanan dari mana saja bisa dipesan oleh konsumen.
Les Atau Kursus
Memulai usaha les atau kursus apa saja bisa dari rumah. Dengan memulai dari rumah, bisa meminimalisir modal yang dikeluarkan. Tentu saja karena memulai dari rumah, cara pemasarannya berbeda dengan pemodal besar yang membuka kursus di lokasi strategis.
Usaha les bisa dimulai dengan membuka les untuk lingkungan sekitar,tentunya dengan biaya yang menyesuaikan kemampuan lingkungan sekitar. Apabila terlalu mahal, tidak akan terjangkau oleh masyarakat lingkungan sekitar yang pada akhirnya membuat usaha les tutup.
Kerajinan Tangan
Membuat kerajinan tangan juga bisa dimulai di mana saja. Meskipun nantinya usaha kerajinan tangan semakin besar, rumah tetap bisa dijadikan pusat produksi. Yang perlu dipikirkan adalah kemudahan untuk mendapatkan bahan baku kerajinan tangan.
Sebaiknya membuat usaha kerajinan tangan yang bahan bakunya mudah diperoleh di sekitar. Bila tinggal di kota besar, bisa membuat kerajinan tangan dari kain, kertas, mika atau foam. Bahan – bahan ini mudah didapatkan di kota besar. Untuk lokasi rumah di desa, bisa mencoba kerajinan tangan berbahan baku kayu, bambu, pelepah pisang, kelapa, jerami atau lumpur yang mudah didapatkan di desa.
Yang perlu dipikirkan adalah pemasaran hasil kerajinan tangan. Bisa dimulai dengan membuka toko online. Biasanya dari toko online bisa berkembang reseller banyak dari daerah – daerah lain. Selain itu, pada banyak kesempatan mencoba untuk mengikuti pameran di kantor – kantor, daerah, mall, selain untuk mencari pelanggan juga untuk menjaring reseller melalui pameran.
Toko Online
Toko online bisa dijalankan di mana pun tanpa melihat lokasi, termasuk dari rumah yang jauh dari lokasi yang strategis. Bagi toko online, yang terpenting adalah bagaimana cara promosi online agar penjualan meningkat.
Promosi online adalah cara yang paling efektif untuk toko online, baik yang baru memulai maupun yang sudah menjalankan lama, untuk mendapatkan penjualan. Baik berjualan melalui aplikasi marketplace, sosial media ataupun website, semuanya harus melakukan promosi baik secara organik maupun dengan mengeluarkan biaya.
Promosi organik biasa disebut optimasi, baik optimasi toko di marketplace, sosial media atau optimasi website di mesin pencarian. Tanpa melakukan optimasi, sulit sebuah toko online bisa mendapatkan order penjualan online. Untuk itu, pengelola toko online wajib untuk mengetahui seluk beluk cara optimasi marketplace, sosial media atau mesin pencarian untuk website.
Sedangkan promosi yang menggunakan biaya, bisa pengeluaran untuk promo diskon, gratis ongkos kirim atau cashback. Selain itu bisa juga menggunakan iklan berbayar, yang artinya membayar aplikasi agar toko bisa tampil di depan halaman hasil pencarian.
Untuk promosi diskon, cashback, giveaway sebaiknya tidak dilakukan setiap hari dan pada semua item, tetapi pada waktu – waktu tertentu, seperti promo hari raya, promo tahun baru, promo tema tertentu, misal “friday is freeday”, promo harbolnas dan lain sebagainya.
Katering Makanan
Berbeda dengan warung makan, katering makanan tidak perlu menyiapkan masakan setiap hari, hanya bila ada pesanan saja. Dengan begitu, modal dapat ditekan karena ketika ada pesanan, ada uang muka dari pemesan dan dapat dipakai untuk modal belanja masakan.
Hanya saja, karena menerima pesanan katering berarti tidak ada display yang memberi tahu konsumen ada penjual makanan, sebagai halnya warung makan, maka harus kreatif cara berpromosinya.
Promosi bisa dilakukan dengan cara memberi contoh hasil masakan ke lingkungan sekitar, menyebar brosur atau menggunakan media sosial dengan target daerah sekitar sebagai wilayah marketingnya.