7 Hari Lalu Aku 17 Tahun

By Gemaulani

Gilang sehat? Ngaku-ngaku 17 tahun. Tenang, karena kalau ditaruh di judul bakal kepanjangan, ya udah kulanjut di sini ya. Jadi, 7 hari yang lalu aku 17 tahun ditambah 7 tahun. Dan e-ktp habis masa berlakunya.
17 Hari Lalu Aku 17 Tahun

7 hari yang lalu berarti 23 Agustus yay.

7 hari yang lalu, aku mantengin profil twitter. Banyak balon terbang di sana. 

7 hari yang lalu juga di beranda facebook ada hal yang sama dan pas liat histori bikin suasana hati jadi melow. Aku rindu tapi nggak mau bilang eh males bilang. Percuma kan kalau rindunya bertepuk sebelah tangan #naoncoba.

7 hari yang lalu aku sadar bahwa suatu saat nanti akan ada masanya akupun melupakan dengan atau tanpa sengaja apa yang pernah jadi bagian di masa lalu.

Pengin nulis panjang. Tapi akunya nggak mau. Ini aja nulis biar update blog sebelum bulan agustus udahan. Udah cukup lama nggak di update dan kemarin niatnya mau update tapi malah sakit yang menahun kambuh lagi.

Eh ya, 8 hari yang lalu, sebelum 7 hari yang lalu tepatnya, aku ikutan kuis. Upload foto gitu. Dan fotonya emang bikin eneg. Nggak vanget pokoknya mah. Sebelum unggah ke IG aja aku sempet liatin ke mama. Mama mah bilangnya lucu, aku mah malah ngeri sendiri. Iya, ngeri vanget emang, sampe ada yang nanya aku sehat? Kamu ngerti kan maksudnya sehat di sini apa?

Aku sehat, zuer. Maaf aja kalau nggak sesuai sama harapan kalian. Harapan kalau aku nggak bakal berubah. Siapapun berhak berubah entah ke mana arahnya karena suatu keadaan. Dan rasanya aku udah bilang apa belum ya (lupa) bahwa aku masih aku yang dulu kalau ketemu di kehidupan nyata. Aku yang pendiem, aku yang pemalu dan malu-maluin. Cuman semenjak ada sosial media, semenjak apa ya lupa, kepribadian aku rada berbanding terbalik apalagi kalau di blog, IG, sama twitter. Facebook mah udah jarang unggah yang aneh-aneh, banyak temenan sama orang di dunia nyata soalnya. Terus ada sodara sama temen satu tempat tinggal. Bisi dilaporin sama emak dan abah #apabanget.
Dan satu lagi jangan berharap apa-apa sama aku. Nanti kamu kecewa. Seperti aku nggak mau lagi menggantungkan harapan kepada orang lain. Karena apa? Karena kecewa berasal dari kita yang terlalu berharap pada orang lain padahal orang lain punya harapannya sendiri. Berharaplah pada Tuhan, Allah SWT.

Tinggalkan komentar