Aku Rindu Kalian

By Gemaulani

           

 //Semoga dirimu di sana kan baik-baik saja
    Untuk selamanya …
    Di sini aku kan selalu, rindukan dirimu
    Wahai sahabatku// Rindukan Dirimu – Rio

I really … really miss u, guys :3. Kalau kalian gak kangen juga gak papa hahahaha
        Untuk jarak dan waktu yang tak bisa lagi
berdamai dengan kita. Untuk hati dan isi kepalaku yang masih tetap memikirkan
semua tentang kita. Kutitipkan seluruh rindu yang bergemuruh dalam dada ini
melalui angin. Angin yang semakin lama semakin berhembus kencang malam ini. Aku
masih di sini, di tempat yang sama. Menatap langit penuh kekosongan. Menjalani
kehidupan yang tak lagi sama tanpa kalian. Meskipun aku tak tahu, apakah kalian
merasakan hal yang sama.
         Tawa,
canda, kebahagiaan, kepedihan, kesakitan, kesusahan semua telah kubagi bersama
kalian. Kalian yang mengisi lembaran-lembaran kosongku selama dibangku kuliah.
Dua tahun kami bersama, berjuang untuk lulus dengan nilai terbaik. Tak jarang
kami juga bertengkar dan terlibat adu mulut hanya karena masalah sepele.
Masalah yang seharusnya tak perlu dipermasalahkan.
Menghabiskan waktu
sepanjang hari bersama kalian adalah hal terindah yang pernah kurasakan.
Menonton film drama Thailand hingga meneteskan air mata. Bahkan kami sering
menghabiskan waktu kerja kelompok hanya untuk bercerita, tentang pacar, tentang
mantan, tentang gebetan dan tentang impian kita masing-masing.
            “Mbak,
ini gimana aplikasinya gak mau jalan,” rengekan Endah yang begitu khas saat
mengerjakan tugas pemrograman.
            “Kasih
kaki Ndah biar bisa jalan!” jawab Yunita dengan santainya.
            “Ih,
serius mbak,” Endah kembali merengek.
            Percakapan
itu masih terekam baik di dalam ingatanku, ingatan yang semakin hari semakin
menua. Aku rindu, aku merindukan Endah yang sering tidak teliti dalam
mengerjakan tugas, merindukan Yunita yang terkadang berlaku ketus, merindukan
Apri yang pelupa dan senang bercermin selama berjam-jam. Karena kalianlah
orang-orang terkonyol yang selalu sejalan dengan apa yang kupikirkan dan apa
yang kuinginkan.
***
            Delapan
bulan yang lalu kita telah berjanji untuk bertemu kembali suatu saat nanti. Bertemu
sambil membawa mimpi-mimpi kita yang telah berhasil kita wujudkan. Bertemu
untuk menuntaskan semua rinduku yang semakin lama terasa semakin menyiksa.
            Aku
kembali memutar film-film yang pernah kita saksikan bertama. Cairan bening
mulai mengalir dipipiku. Aku menangis, tapi bukan karena film itu. Aku menangis
karena aku sadar, kalian sudah tak di sisiku lagi.
            “Ping!” ponselku bergetar, ada pesan BBM
baru yang muncul.
            “Gil,
coba liat foto temenku … masa wajahnya jadi mirip kamu gitu?” Yunita
mengirimkanku sebuah foto melalui BBM.
            Bekat
foto itu kami kembali berbincang cukup lama. Mengobati sedikit kerinduanku akan
dirinya. Yunita adalah satu dari tiga sahabat terbaikku. Partner jahil dan
biang ribut selama di dalam kelas. Dia telah terbang beribu-ribu kilometer
jauhnya. Menyebrangi pulau untuk mengikuti tuntutan pekerjaannya.
            Akhirnya
aku mengundang Apri dan Endah untuk masuk ke obrolan kami. Sudah lama sekali
kami tak memiliki waktu untuk berbincang seperti ini. Meski hanya berbincang
melalui aplikasi BBM.
            Yunita                         : “Miss kalian. Di sini gak bisa tidur sembarangan lagi!”
            Aku                             :
Miss u too … Hahaha padahal kalau di
kelas kan tukang tidur, ambil posisi duduk di belakang komputer langsung
tidur.”
            Endah                          : “Kangen kalian.
Tumben kamu nggak kerja mbak Yun?”
            Yunita                         : “Biasa kerjaannya di
serahin ke staff. Hahahaha”
            Aku
dan Endah           : “Buseet … enak dah
yang punya staff! Keren … keren”
            Apri                             : “Giliran mbak
Yunita ya yang jadi anak rantau.”
            Aku                             : “Iya, ngikutin
mbak Apri tuh!”
            Kami
kembali membahas kekonyolan demi kekonyolan yang kami lakukan selama masih
kuliah. Menertawakan semuanya diwakili oleh sebuah emoticon. Selama ini kami sibuk
menyusun puzzle kehidupan masing-masing. puzzle yang semakin lama semakin
terasa rumit. Aku hanya ingin kalian tahu bahwa aku merindukan kebersamaan
kita. Merindukan kalian sebagai pendukung keduaku dalam mengikuti lomba
menulis. Aku selalu berandai-andai jika kantung doraemon atau pun pintu kemana
saja itu ada. Aku ingin kalian berada di sini walau untuk beberapa detik saja. Teruntuk
rindu yang hanya bisa terucap melalui sosial media. Teruntuk kalian yang sedang
sibuk mengejar mimpi. I miss you so much,
Apri, Endah, Yunita.

Tinggalkan komentar