Aku Tersesat tapi Aku Memiliki Mereka

By Gemaulani

      Entah kenapa kali ini aku merasa benar-benar tersesat. Aku berhenti sangat lama di tengah perjalanan panjang ini. Dulu, aku tak pernah merasa tersesat begitu parah seperti sekarang ini. Untuk merangkai kata saja aku butuh waktu yang sangat lama, berbeda dari hari-hari sebelumnya.  Aku tak bisa berkonsentrasi dengan apa yang sedang kukerjakan. Selama lima bulan ini … aku menganggap semua ini liburan panjang yang Tuhan berikan untukku. Tapi pada kenyataannya, aku mulai jenuh dengan kondisiku yang seperti ini.
     Aku merasa malu pada diriku sendiri. Aku belum bisa seperti kakak. Aku belum bisa membahagiakan kedua orang tuaku dan kakakku. Aku kecewa pada diriku sendiri. Siklus kehidupanku masih belum berubah juga. Belum lagi pertanyaan yang sama selalu setia menghujaniku dan terasa menusuk.  
         “Kok ada di rumah? nggak kerja?”

         “Kapan kerja lagi?”
         “Kerja di mana?”

         Maklum seorang pengangguran cukup akut sepertiku ini perasaannya lebih sensitif dan mudah tersinggung.
         Dulu aku selalu bilang mau ngikutin jejak kakak. Dari mulai SD, SMP, SMK semuanya sama dengan kakak. Perbedaannya terletak pada jurusan yang di ambil saat SMK. Sekarang aku putus asa karna “Aku ingin kerja di tempat kakak kerja tapi kenapa nggak ada panggilan buat test ke perusahaan itu sampai sekarang?” :'( . Mungkin rezekiku belum tiba.
         Terlepas dari semua itu, aku berterimakasih kepada Allah SWT yang telah memberikanku roh dan raga yang lengkap untuk terlahir ke dunia ini. Terlahir di dalam keluarga kecil yang menyayangiku. Mereka tak pernah berhenti mendo’akan serta menyemangatiku. Aku memang belum mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuanku serta berbeda dengan jurusan saat aku mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Tapi aku beruntung memiliki mereka di dalam kehidupanku. Meskipun aku benar-benar merasa tersesat dan bimbang harus melangkah ke arah yang mana.

Tinggalkan komentar