Bayangan yang Perlahan Mengabur

By Gemaulani

Aku membiarkan mataku terpejam selama yang kuinginkan
Hingga cahaya terang itu tersorot ke seluruh tubuhku
Akupun tak kuasa untuk tak membuka mataku secara perlahan
Sangat perlahan hingga mirip semuanya tampak seperti slow motion

Di hadapanku ada dia, sosok tinggi yang rupanya tak pernah berubah
Yang pernah menyapaku tahun lalu, kemudian menghilang
Sebenarnya tidak hilang, hanya saja tak lagi saling menyapa
Kali ini dia datang kembali membawa kebahagiaan yang tak kuduga
Entahlah dia yang memang membawa kebahagiaan
Ataukah aku yang memang sedang berharap seseorang datang untuk mengisi kekosongan di relung hati ini

Aku benar-benar bahagia menerima dan membalas pesannya
Padahal itu pesan yang biasa saja, seharusnya
Namun tampaknya hatiku tak bisa bersikap biasa saja
Aku bahkan jadi menantikan setiap pesan darinya
Sungguh hati ini tak bisa kukendalikan
Aku bahkan diam-diam merasa senang saat dia menelepon
Padahal aku benci ditelepon sejak seseorang yang sering bicara denganku meninggalkanku saat lagi sayang-sayangnya
Aku bahkan tak menutup teleponnya meskipun dia tertidur
Aneh memang, atau bahkan bodoh
Entahlah, aku tak berpikir seperti itu pada saat itu
Yang ada hanya perasaan senang
Senang yang sebenarnya sungguh semu
Hingga tiba pada titik aku tersadar
Dia terlalu pandai, terlalu sempurna untuk aku yang bukan siapa-siapa dan tak punya apa-apa
Akupun memutuskan untuk tak menepati janjiku pergi ke suatu tempat bersamanya
Itu terlalu mewah bagiku, tidak sepantasnya kudapatkan
Bahkan untuk sekadar status teman pun aku merasa tak pantas menjadi temannya
Lagipula dia sudah berbahagia pada saat ini
Menemukan seseorang yang satu circle dengannya
Yang bisa menghiburnya melalui tebakan-tebakan humor, di mana akupun ikut merasa terhibur
Memang ya kadang perasaan dan hidup bisa selucu itu
Namun aku tak bergurau tentang rasa bahagia dan aneh yang tak bisa kujelaskan telah tertuju padanya
Pada sosok yang kembali berubah menjadi bayangan
Bayangan yang perlahan mengabur, sangat kabur
Hingga ku tak bisa melihatnya lagi dengan jelas
Bagaimana wajahnya, suaranya, caranya menyapa melalui sebuah pesan
Ya, biarlah, biarlah bayangannya mengabur dalam pandanganku juga hidupku
Agar aku bisa menemukan bayangan lain, yang mewujud nyata

Tinggalkan komentar