Hai, saat ini aku sedang menatapmu dalam diam. Mungkin kaulah satu-satunya bagian dari diriku yang tak akan pernah merasakan sakit sekalipun di pukul oleh benda apa pun. Tak ada yang bisa menyentuhmu terkecuali mereka menyentuhku.
Di mana ada cahaya, di sana kau akan terlihat. Seperti mengikuti padahal kau tumbuh bersamaku di setiap detiknya. Kita serupa meskipun kau hadir berupa sosok berwarna abu-abu. Kau melakukan hal yang sama dengan apa yang kulakukan. Seperti saat ini, di bawah penerangan bola lampu, kau mengetikkan kata demi kata pada layar ponsel.
Kaulah yang selalu menemani setiap langkah dan gerak-gerikku tanpa pernah merasa lelah. Kau ada namun tak bisa kusentuh. Kau ada namun tak akan mengeluarkan suara. Tapi aku senang, setidaknya aku tak merasa sendirian ketika menemukan sebuah cahaya.
Yang selalu menatapmu heran,
Gilang