Bisa dibilang pertama kali aku belajar motor matic itu waktu SMK, minjem punya sepupu. Habis itu enggak dilanjut soalnya Aa malah beli motor manual. Menyulitkan buat aku yang enggak bisa sepeda. Serius aku mah enggak bisa gowes sepeda gara-gara trauma pas belajarnya. Terus Aa nya sibuk kalau pulang pas liburan. Jadi, sekarang ini adalah yang pertama setelah hampir satu dekade lamanya. Ini pun mau belajar lagi karena ada motor kakak ipar di rumah.
Harus Bisa Sepeda Dulu Buat Mengendarai Sepeda Motor Itu Mitos!
Kamu mungkin pernah atau bahkan sering mendengar kata : “kalau mau belajar naik sepeda motor itu harus bisa sepeda dulu, jadi gampang belajarnya karena udah seimbang”. Nyatanya, enggak begitu kok. Soalnya kalau naik motor semua orang juga bisa. Kan cuma naik doang alias dibonceng atau pas mesin motornya enggak dinyalakan. Hahaha. Enggak lucu ya, ya udah sekip aja.
Serius, nyatanya banyak yang bisa mengemudikan sepeda bermesin ini padahal enggak bisa sepeda dulu. Apalagi semenjak ada motor matic. Dan sekarang, aku menjadi salah satunya. Walaupun ya baru bisa di jalan perkampungan sekitar rumah, belum bisa ngebonceng. Belum bisa parkir mundur, dan tentunya kadang masih gutak gitek gual geol sakapeung (silakan translate sendiri).
Baca Juga : 8 Penyebab Harga Vespa Matic Lebih Mahal
Hal-hal yang Harus Dipersiapkan
Sebelum memulai belajar sesuatu, tentu ada hal-hal yang harus dipersiapkan dong ya. Apalagi ini menyangkut soal nyawa. Nyawa cuma satu, masa mau disia-siakan begitu aja. Kalau kamu kenapa-napa apalagi sampai innalillahi gara-gara enggak memperhatikan safety kan sayang. Ya, walau hidup dan mati balik ke takdir masing-masing. Tapi kan kudu ada usaha buat bertahan hidup dan proteksi diri.
Makanya sebelum kubisikkan cara mengendarai motor matic bagi pemula yang benar, kamu harus mempersiapkan hal-hal berikut ini. Ya, kalau nanti enggak kamu siapkan, itu pilihanmu, itu hakmu. Siapalah aku nyuruh-nyuruh kamu. Kenal sama kamu aja enggak. #jadibaper mohon maaf.
1. Belajar mengenal fungsi atau fitur dari motor
Inget enggak, dulu, sebelum bisa menyisipkan tanda baca, kita diberi tahu dulu fungsi masing-masing tanda bacanya. Atau saat belajar mouse komputer, kita belajar klik kiri buat apa, kanan, double klik dan drag drop. Fungsinya dipelajari semua biar enggak tertukar kan. Pun dengan sepeda motor, sebelum ngaspal, kita harus tahu atau mengenal fungsi yang tersemat di sana. Karena tak kenal maka tak sayang. Padahal udah kenal pun belum tentu sayang.
Nah, sebelum ujian praktek bersama mang ojeg, aku udah dikenalkan fungsi-fungsi utamanya oleh Aa saat pertama kali belajar itu. Dari mulai memasukkan kunci motor, cara kunci leher. Berlanjut ke menekan tombol starter berbarengan dengan rem depan untuk menyalakan motornya. Lalu pengenalan rem belakang yang letaknya sebelah kiri, dan cara mematikkan sepeda motornya.
Dilanjutkan diberi tahu teteh cara nyelah motor matic, markirin dan standar dua. Yang mulanya sungguh berat aku rasa kayak kehilangan cinta. Sampai lamokot ku kesang gengs dan dibantuin mama-bapak. Tapi setelah terbiasa mah malah biasa aja lho, khusus nyelah sama standar duain motor. Berasa ringan aja motornya.
Barulah setelahnya diberi tahu fungsi lain selain speedometer, indikator bensin dan klakson sama mang ojeg. Kan itu mah udah jelas terlihat dan tombol klakson ada tandanya. Jadi, aku dikasih tahu cara pakai lampu sein, lampu dekat-lampu jauh, dan cara yang tepat pakai rem depan juga rem belakang.
2. Siapkan dan pakai perlengkapan berkendara
Sebagai warga negara yang baik, pakai perlengkapan berkendara saat menggunakan kendaraan bermotor, terutama sepeda motor itu wajib sebenarnya. Cuma kadang pas jadi penumpang aku suka melanggar kok, enggak pake helm. Jujur aja. Nah, saat belajar pun kamu harus pakai perlengkapan berkendara supaya aman dan terbiasa.
Apa aja yang harus disiapkan. Ya itu, paling standar banget, helm, masker, jaket, celana panjang dan alas kaki yang nyaman. Biar kalau sialnya jatuh ya enggak baret-baret parah atau sampai berdarah-darah. Karena seperti kata pak polisi “Jatuh di aspal tak seindah jatuh cinta.” Padahal jatuh cinta juga enggak indah kalau bertepuk sebelah tangan.
Selain melindungi saat terjatuh, helm juga bisa melindungi biar enggak kapereungpeunan alias kelilipan tea gening. Sementara masker, biar enggak kemasukan debu dan enggak banyak yang nanya karena teu katinggali alias tidak terlihat kamu siapa. Jadi kamu belajarnya fokus. Dibilang aneh ya bodo amat.
Aku sendiri awal-awal pakenya sandal baim sama sandal cross yang kemudian disuruh ganti sama alas kaki yang lebih nyaman dan teu kagok kalau kata mang ojek mah. Pake apa coba, pake sandal jepit lha, terus ningkat pake sepatu biar enggak jinjit. Maklum ya tinggiku hanya 150 cm, udah gitu gemuk pula. Jadi daging di paha ngeganjel di jok. Sulit napak deh.
3. Mantapkan hati, bulatkan tekad dan jangan dengarkan suara sumbang!
Udah PDKT an sama sepeda motor matic, udah menyiapkan perlengkapan berkendara. Sekarang, saatnya kamu untuk semakin memantapkan hati, dan membulatkan tekad. Enyahkan rasa takut dan pikiran-pikiran negatif kayak takut jatuh, tergores, apalagi takut hasil skinkeran rusak. Pokoknya hilangkan lah keraguan dan ketakutan itu dan percaya bahwa kamu bisa.
Aku bisa, kamu bisa, kita semua bisa. Eaaa, udah kayak acara motivasi di tv. Pokoknya harus yakin dan percaya pada dirimu sendiri. Juga jangan dengarkan suara-suara sumbang yang membanding-bandingkan kamu dengan dia atau dengan anaknya saat belajar motor. Apalagi yang enggak mau belajar mengemudikan motor matic tapi malah menyepelekan atau terkesan meremehkan kamu. Jangan didengerin. Semua orang butuh waktu berbeda-beda untuk bisa dan mencapai sesuatu.
Baca Juga : 50:50 Enggak Bisa Mengendarai Sepeda Motor
4. Cari tutorial di youtube
Masih ragu dan takut untuk memulai karena kamu termasuk kaum enggak bisa sepeda. Kamu bisa pake persiapan terakhir aku. Nyari tutorial di youtube. Aku sendiri nontonin channel Bang Vorhesz. Lengkap lho, dari mulai persiapan dan lain sebagainya. Aku langsung ke cara supaya cepat seimbang sama mengatur gas. Juga cara melewati polisi tidur. Lainnya belum aku tonton, karena udah mendapatkan ilmunya dari mang ojek langganan
Dari nontonin abangnya dan orang lain yang diajarkan sepeda motornya itulah aku semakin mantap untuk segera praktek di lapangan. Bisa dibilang makin semangat 45, on fire dan lain sebangsanya. Jadi, yuk mari kita let’s go buat ngegas.
11 Cara Mengendarai Motor Matic Kilat
1. Pastikan perut sudah terisi dan minum yang cukup
Tahu sendiri kan kalau perut dalam keadaan kosong atau lapar itu bawaannya sensi, pengin marah-marah dan enggak bisa berkonsentrasi. Sementara belajar itu harus konsentrasi. Jadi, pastikan perut enggak keroncongan dan kamu enggak kekurangan cairan. Biar enggak dehidrasi.
2. Minta orang untuk mendampingi
3. Belajar di lapangan terlebih dulu
4. Baca doa dulu dan jauhkan pikiran negatif
Sekali lagi kumengingatkan supaya kamu menjauhkan pikiran negatifnya ya. Lalu, sebagai manusia yang beragama, jangan lupa baca doa dulu sebelum mulai ngegas ya gengs. Supaya dilindungi sama Sang Pencipta di manapun kapanpun. Diawali dengan Bismillah diakhiri dengan Alhamdulillah pokoknya mah.
5. Belajar ngegas dan ngerem
6. Cara cepat seimbang
setelah berhasil atur gas dan rem, kedua kaki yang masih di bawah
perlahan diangkat satu persatu. Terserah mau kiri apa kanan kamu, senyamannya kamu aja. Asal jangan langsung dua sekaligus. Supaya
kalau oleng masih bisa ditahan enggak sampai terguling. Dan yang
kurasakan terasa lebih berani dibandingkan langsung menaikan dua-duanya.
Cara cepat seimbang kedua yang kupake adalah, aku belajarnya enggak sambil boncengin atau dipegangin
pendamping/pelatih soalnya malah berat gitu. Dan akunya jadi merasa bodo
amat kalau lupa belokin atau ngerem kan di belakang ada yang jagain
hahaha. Gitu lho dulu makanya kakakku kena knalpot betisnya.
7. Belajar belok dan cara berhenti
Saat belajar ngegas, ngerem dan menyeimbangkan motornya itu kan posisinya lurus dulu. Setelahnya baru belajar belok. Nah, karena
di lapangan kan luas ya, kalau ketemu pengendara lain ya ku memotong
jalan, mencari spot kosong. Jadi belok kanan sama belok kirinya seenak
jidat. Ngambil spot lebar.
Akhirnya nih ku disarankan buat mencoba di
jalanan beraspal depan rumah pada malam hari. Supaya bisa belajar belok
yang sedikit demi sedikit karena kalau di jalanan asli kan gak bisa
belok semauku. Banyak kendaraan lalu-lalang. Apalagi di parkiran yang
biasanya sempit.
Mang ojek juga bilang kalau mau
berhenti itu kasih lampu sein dari jarak berapa meter gitu, terus mulai
tekan rem belakang sedikit demi sedikit. Saat mendekati lokasi berhenti,
kedua kaki turunkan. Seperti itu gengs.
8. Belajar di jalanan beraspal dan bagus saat malam hari
masalah belok, aku juga masih bermasalah sebenarnya dengan berkendara secara lurus. Belum lancar-lancar amat karena masih suka ngambil jalan orang hahaha. Makanya kalau di jalanan beraspal
kan mau enggak mau harus lurus karena banyak kendaraan dan manusia
melintas sekalipun malam hari. Walau intensitasnya enggak seperti siang
hari.
9. Belajar di jalanan jelek
ini dia yang mulanya malesin banget ya ampun. Takut jatuh pake banget. Tapi
ya mau gimana lagi, kan enggak semua jalanan beraspal di negeri ini mulus. Ada yang retak, ada yang bolong ada yang kecampuran tanah. Macem di
dekat rumah orang tuaku, ada turunan/tanjakan yang aspalnya udah enggak
keruan. Ada juga yang mengenaskan. Ya, boro-boro jalanan pedesaan,
jalanan di kota aja termasuk tol banyak yang berlubang kan.
dari jalanan jelek ini aku makin belajar soal atur gas. Enggak mesti
kenceng banget karena bisa berakibat motor berjalan zig-zag
kanan-kiri-kanan-kiri di permukaan aspal yang enggak rata. Kalau boleh
milih sih lebih suka kalau jadi jalanan tanah semua daripada yang ada
aspalnya sebagian.
10. Jangan panik ! jangan melamun! jangan kaku!
Jangan kaku juga ya gengs, lemesin aja. Kalau kata mang ojek jangan maksa motor untuk mengikuti maunya kita, tapi turuti maunya motor. Jadi nih kalau terlanjur ke kanan misalnya, jangan maksa langsung diubah ke kiri sekaligus. Soalnya bisa mengakibatkan terjerembab. Gitu sih yang aku tangkep.
Baca Juga : Perlindungan Super Untuk Hidupmu
Eh ya, mang ojeg juga bilang kalau sekiranya perasaanmu enggak yakin saat papasan dengan kendaraan lain terutama mobil. Enggak yakin bisa sejalan dia di kiri kamu di kanan, alias bisa masuk, ya udah berhenti aja. Tapi berhentinya di jalanan yang sedikit lebih luas. Daripada memaksakan tapi ujungnya bikin celaka.
11. Mencoba jarak lebih jauh
Hikmah yang Dapat Diambil
Dari belajar mengendarai sepeda motor dengan jarak lebih jauh ini aku jadi mengambil kesimpulan. Kalau ongkos naik kendaraan umum yang selama ini aku keluarkan dan merasa mahal/boros itu sebenarnya setimpal dengan aku bisa selamat ke tempat tujuan. Karena kan kendaraannya punya orang lain, aku enggak ngisi bahan bakar, enggak memikirkan ganti oli, ban, lalu enggak cape harus fokus terus ke jalanan, dan bawa nyawa sendiri aja udah deg-degan, apa kabar bawa banyak nyawa.
Jadi merasa bersalah sendiri deh kalau mengingat sering ngedumel walau dalam hati kalau naik transportasi umum jalannya pelan-pelan.Mohon maaf ini enggak berlaku buat yang ngetem dan maju mundur-maju mundur cantik. Karena kan demi keselamatan dan enggak semua orang bisa cepet tapi aman. Kayak aku sekarang yang mengendarainya pelan-pelan sampai pengendara lain gemas ingin menyalip hahaha.
Tragedi Selama Belajar Mengendarai Kendaraan Roda Dua
Banyak banget deh tragedi selama belajar mengendarai motor matic ini. Dari muali disindir pengendara lain karena lampu sein sengaja dinyalain ke kiri pas awal-awal belajar di jalanan beraspal, biar yang lain mendahului kata mang ojeg. Jadi seolah-olah aku mau berhenti dalam jarak dekat atau belok ke kiri.
Eh pas diturunan yang jelek gitu aku ngerem belakangnya kurang, pegang stangnya masih kaku karena panik, jadi zigzag gitu. Niat hati tetap di lajur kiri, yang ada nyebrang ke kanan dan membuat pengendara motor yang mau menanjak harus berhenti mendadak.
Katanya : “bade ka mana atuh neng?” Dan ku cuma nyengir aja karena kebetulan lagi enggak pake masker dan masih shock juga jadi enggak sempat minta maaf. Terus pas tiba-tiba dari bawah ada mobil juga, awal-awal panik dan nyebrang ke kanan juga. Untung yang punya mobilnya baik gitu, berhenti dan nunggu sampai aku minggir dulu tanpa komen apa-apa.
Ditanjakan yang belokannya cukup tajam (di sini banyak) ku juga sempat terlalu banyak ke kanan pegang stangnya, dari arah berlawanan ada pengendara bapak-bapak. Jadi belum sempat ke kiri lagi udah keburu papasan. Kami sama-sama ngerem untungnya. Dan bapaknya enggak komentar apa pun.
Belum lagi insiden terlalu pinggir saat papasan sama mobil bak terbuka di percobaan jarak 4 kilometer itu. Aku jadi masuk lubang jalan gitu. Enggak tinggi sih tapi kagetnya itu lho. Di rumah juga, so-so an masukin motor ke dalam. Eh mandet di tanjakan depan pintu yang masih tanah gitu kan belum di tembok dan di keramik. Pas ngotot ngegas rem belakangnya malah dilepas sekaligus. Alhasil nabrak kursi makan sampai kepala kursi lepas dan bagian samping motor agak sobek. Soalnya aku nabraknya agak belok gitu jadi bukan bagian depan yang nabrak.
Enggak hanya sampai di situ, mau naik ke halaman depan pintu. Iya jadi di rumah itu halamannya menanjak. Sebagian ditembok, sebagiannya tanah karena udah tergerus hujan, jadi enggak rata. Ada sih di samping yang tembokan semua tapi aku penginnya lewat tengah. Eh nyangkut, finishingnya aku ragu ngegas karena takut nubruk belakang mobil bapak. Akhirnya malah mundur dong kareqna licin dan lupa rem depan. Untung enggak sampai terguling.
Awal-awal juga suka panik duluan kalau ada mobil dari arah berlawanan, alhasil terlalu pinggir dan body yang buat tempat kaki yang dibonceng tergores tembok batas got. Memang ya belajar itu enggak mudah, apalagi yang menyangkut nyawa sendiri dan nyawa orang lain.
Tapi aku bertekad untuk enggak patah semangat, dan belajar supaya kelak bisa boncengin mama kalau mau pergi tapi pas susah ojek. Siapa tahu kan suatu saat atau hari nanti entah esok atau lusa aku harus tinggal di tempat yang susah akses transportasi umum. Jadi ya harus bisa bawa kendaraan sendiri.
Semoga blogpost curhatan ini ada manfaatnya untuk kamu yang baru mau belajar berkendara roda dua kayak aku atau ragu-ragu karena enggak bisa sepeda. Aku cuma ingin bilang, belajar motor matic tanpa bisa sepeda dulu beneran bisa kok. Aku bahkan sampai detik ini masih trauma belajar sepeda walau sebenarnya ingin bisa sepedaan. Doakan ini lancar dulu, cepet bisa ke jalan raya, bisa bonceng, dan punya SIM dulu deh mudah-mudahan. Baru nanti memberanikan diri belajar sepeda.
UPDATE!!! Berawal dari boncengin ponakannya teteh, aku lanjut nyoba boncengin teteh. Dan beda banget pas awal ngegas kalau boncengin orang dewasa. Sempat agak zig-zag gitu, tapi setelah maju lebih jauh langsung jalan lurus seperti biasanya. Aku juga udah bisa boncengin ibu selamat sampai bibir jalan raya. Udah bisa parkir di tempat yang jarak dengan motor lainnya lumayan, walau belum bisa mundur. Keluar parkiran juga bisa selamat walau sempit.
Kalau untuk ke jalan raya belum diizinkan sama mama. Ya nurut aja daripada kualat. Kayak bilang mau kerja kelompok padahal nekad ke pasar malam, eh sampai lokasi hujan deras, akhirnya balik lagi.
ya ampun mba Gie banyak kali caranya wkwkwk..aku dulu belajar matic sendiri ga didampingi langsung ke jalan 😀 karena apa? karena butuh sih wkwk jadi bisa sendiri
tapi ini tipsnya cocok buat yang merasa takut dan ingin mulai dari nol
Kalau saya sampai sekarang belum berani lagi belajar karena waktu belajar dilapangan pernah jatuh menggunakan motor bebek, nah sekarang punya motor matic dan mau mencoba belajar lagi makasih tips naek motornya mba
mantappp banyak sekali tutorial mengendarai motor matic.
Aku sampe ketawa2 sendiri bacanya mbak, dulu aku lebih dulu bisa motor bebek, jd setelah ada motor matic ga perlu belajar lagi, otomatis bisa.
Wah semangat kak. Aku juga ga bisa bawa sepeda dulu tapi udh bisa bawa motor. Skrg udah bisa sepeda an, malah lebih sulit dari bawa motor kalau di aku hehe.
Semakin tghi jam terbang makin mahir membawanya Kak. Tapi tetap hati-hati dan selalu gunakan alat keselamatan yang standar ya Kak.