Bukber Tahun Ini (12 Juli 2015)

By Gemaulani

Good morning
blogku yang apabila diibaratkan kertas dia sudah usang, diibaratkan besi dia
sudah berkarat, dan rumah sudah dipenuhi debu serta sarang laba-laba. Lama
sudah aku tak menuliskan apa pun di sini bahkan aku jarang mengikuti kompetisi
menulis karena sibuk mencari pekerjaan. Dan sampai sekarang pekerjaan itu belum
kudapatkan. 

Tahun kemarin
aku absen dari acara rutin setahun sekali … bukber alias buka bersama teman
lama. Ya, tahun ini pun aku melakukan hal yang sama, absen bukber dikarenakan
kondisi dompet yang supeeer tipis. Namun pada akhirnya tetap bukber bersama
alumni SMK YPPT Garut 2011, yang berjumlah sangat banyak itu, lima belas orang
saja yang datang. Itupun sudah tak asing lagi kecuali orang yang bernama Reza,
jurusan otomotif dulunya. 

Aku absen
bukber rutin alumni TKJ A 2011 tanggal 11 Juli 2015, kemudian bukber Essan 2008
(SMPN 1 Nagreg angkatan 2008) tanggal 12 Juli 2015 (jadwal bentrok) dan bukber
TKJ D 2011 di tanggal yang sama.



Apakah kalian
bertanya-tanya kenapa aku milih bukber yang bersifat universal alias bukber yang
seharusnya akbar (seluruh alumni SMK YPPT Garut) ? Pertama karena acara ini
sudah direncanakan sejak tahun lalu dan kebetulan pencetusnya temanku yang
sudah satu kelas sejak di kelas 10 D sampai lulus di kelas 12 A, kedua karena
disitu tertera untuk seluruh alumni, siswa dan guru … Nah kapan lagi ketemu
teman lama, kenalan baru sesama alumni, silaturahmi dengan ibu bapak guru serta
mengenal adik kelas, ketiga karena disitu buka bersamanya bareng anak yatim …
Nah meskipun aku pengangguran, dan cuma punya uang sedikit … Aku tetep pengen
berbagi. Keempat karena bukber di restoran sudah biasa dan aku pun merasa rindu
suasana sekolah, kelima karena panitia keduanya teman dekatku … masa nggak
ngedukung acara yang mau berbuat baik? 

Hari yang
dinantikan pun tiba, Minggu, 12 Juli 2015 pukul 14.10 WIB aku berangkat dari
rumah, seperti biasanya naik roalercoaster istimewa (elf) yang ongkosnya
mendadak naik karena musim mudik lebaran. Digodain mamang kenek yang agak sepuh
dan aku cuma jawab alakadarnya sambil senyum. Dan kalian tahu apa kelebihan
naik elf? Ya … Aku tiba di terminal Guntur terlalu cepat. Tepat pukul 15.00
WIB aku berjalan menuju ke depan Radio Antares, tiba di depan Apotik Nusa Indah
pukul 15.15 dengan langkah yang sengaja diperlambat. Otomatis aku menunggu
sendirian karena Juwita dan Farida masih on the way.

Hah, baiklah
… karena aku selalu menanamkan sifat “Lebih baik terlalu cepat daripada
terlambat” jadi tak apa jika harus menunggu sebentar sambil duduk di depan
apotik, memperhatikan lalu lalang kendaraan bermotor dan alfamart diseberang
sana.

Kalau bosen ya begini… motoin sepatu 😀



Di seberang sana ada alfamart favorit, penuh kenangan manis yang ujungnya pahit.

Menunggu memang
membosankan, jadilah aku memotret sepatuku sendiri sambil menengok instagram.
Di sanalah ada Asep yang mengundang buka bersama khusus TKJ D tepat hari itu
juga. Bukan aku tak rindu, bukan tak ingin bertemu, tapi jadwalnya bentrok.

Pukul 15.50
Juwita pun datang bersama seorang pria berkacamata yang nampak asing tapi mirip
wajah salah satu anak mekatronika A, tapi jelas bukan. Cuma mirip sedikit.
Namanya Reza. Kami bertiga melanjutkan perjalanan menuju sekolah, melewati gang
dan terowongan pendek nan gelap serta sempit seperti menelusuri jejak masa
lalu. Tibalah kami dijalan Nusa Indah yang tidak banyak berubah.

Gerbang sekolah
pun sedikit berbeda dengan pagar baru serta cat dan ornamen lain yang sedang di
bangun. Gerbang utama terbuka lebar seolah mengucapkan selamat datang. Lapangan
sekolah yang berfungsi sebagai tempat parkir pun tak jauh berbeda hanya saja
terlihat luas karena tak banyak sepeda motor yang terparkir.

Kami duduk di
kursi panjang yang terletak di koridor utama. Kursinya masih terlihat sama, dan
aku bisa kembali memeluk salah satu tiang koridor seperti lima tahun lalu.
Banyak yang berubah, mulai dari ruangan kecil tempat guru olahraga yang legendaris
ditiadakan. Dan di sampingnya terletak sebuah pintu baru. Kolom mading pun
tampilannya baru dan menurutku desainnya keren.

Ini dia mading yang isinya masih cooming soon 😀

2014, terakhir
ke sana baru bangunan yang terletak di tengah yang bertingkat dan hari itu
bangunan dekat ruang tata usaha pun mengalami hal yang sama, sama-sama
bertingkat.

Aku
melihat-lihat mading sedang di samping ruang koperasi dan garasi mobil.
Pengumuman lowongan pekerjaan, jadwal olahraga serta penerimaan murid baru
terpampang di sana. Menurutku sekolah ini masih tetap menakjubkan. Biaya masuk
disertai seragam uang bangunannya tergolong murah.

Aku memang
sudah berniat berkeliling, jadilah aku berjalan-jalan disekitar area lompat
jauh, pohon-pohon berjejer rapi di depan ruang kelas, pohon yang mirip pohon
natal dengan warna daunnya yang menggemaskan. Aku berfoto kemudian terus
berjalan hingga sampai di kantin belakang. 

 Jadi lebih rapi dan bangunannya bertingkat



 Maaf penampakan 😀

Penampakan kedua

Tak banyak yang berubah. Kuteruskan
melewati lapangan tempat lompat tinggi hingga ke gerbang belakang. Sepi dan
sunyi … hanya sesekali terdengar suara langkah kaki di luar gerbang.

 Aku suka pohon-pohonnya, suka sekaliih *eeh

Selalu suka sama sekolah ini, rapi dan bersih

Aku berniat
kembali, melewati jalan setapak di samping yang tembus menuju kantin. Rasanya
seperti sedang berjalan lima tahun lalu di sekolah ini. 
Akhirnya aku kembali ke koridor utama, menemui Juwita yang masih sibuk menghubungi teman yang lainnya.

Pukul 17.00
kami memutuskan untuk berhenti menunggu di sekolah dan berangkat menuju tempat
buka bersama dikarenakan sedikitnya alumni yang ikut. Planning buka bersama
anak yatim pun diganti menjadi menyumbangkan uangnya langsung ke panti asuhan.

Sebelum pergi
aku dan juwita pun berfoto terlebih dahulu dan bertemu dengan Neng Tian. 

 Muka bulat tak tertahankan -_-

Depan : Juwita Belakang : Penampakan 😀

Tadinya kita mau balik ke antares naik angkot samarang, tapi Reza bilang kangen jalan kaki ke Kerkhof, yaelah ini anak sehat
banget yaaa, hahaha. Baiklah jadilah kami berjalan kaki sepanjang jalan Nusa
Indah, dan aku bisa menengok belokan menuju tempat kost, warnet termurah di
jalan Dahlia, gang rumah Sidik sekaligus tempat membeli makanan. Katanya Eza
kangen jalan menuju Kerkhof, nyatanya kita motong jalan sampai ke tempat
tujuan. Melewati lapangan tempat di mana dulu aku menonton sepak bola antar
sekolah dan bisa melihat jalanan menuju lapangan Futsal Pesona. Sungguh bukan
masalah capeknya … tapi masalahnya aku gampang berkeringat, jadilah mukaku
dipenuhi air keringat (baca : caludih) hahaha.

Kami tiba di
depan restoran Lele Lela, dan nona cantik berbaju pink serta berkacamata
berdiri di sana … siapa lagi kalau bukan Farida. Kami bergerak menuju
lapangan parkir di mana ada dua manusia yang sudah tak asing lagi … Ujang
Ahmad dan Agung Taufik yang dulunya anak kelas A Otomotif. 
Daan mereka bilang
apa? Gilang tambah buleud, dalem hati gak sadar ya kalau kalian juga jadi
buleud whehehe. Farida berbisik : “Kalau Ujang aku tahu, satunya aku gak
kenal.” Gilang : “Masa nggak kenal?” Farida mengangguk sambil
bilang : “Aku kuper yaa, jadi banyak yang gak kenalnya.” Gilang
senyum sedikit, “bukan kuper tapi kamu dulu pacarnya anak TKJ sih.”

Ponselku
begetar, ada telepon dari nomor simpati tak dikenal. Ya udah karena hari itu
aku lagi baik hati jadinya diangkat. Hahaha. Ya, itu yang nelpon Alvi. Dia
bilang keluar dulu. Alvi di depan. Aku bingung sendiri, ini posisi berdiri aku
juga di luar khaaan. Alvi pun pundung dan bilang mau jemput kakaknya. Maafin Gilang ya …

Yeay personil
nambah lagi, Anna datang disusul Alfian dan Nickmal. Kami pun duduk di kursi
yang telah di pesan, letaknya tepat di dekat parkiran. Juwi mulai mengeluarkan
paririmbonnya eh catetan kecilnya buat ngedata sambil terus menghubungi manusia
lainnya. 





 Nama tempatnya lele-lela tapi makannya ayam 😀

Ujang Ahmad ex A Otomotif 








Anna Aulia *ex A TKJ



 Yang kerudung pink Farida, sebelahnya Alfian sebelahnya lagi Ujang. Seberangnya Reza sebelahnya Agung.

Oh iya Alvi beneran pundung tuh, jadi ngerasa bersalah ekeu ckckck, dia dateng sebentar sama kakaknya, terus dibilang
nanti balik lagi pun kenyataannya dia nggak balik lagi. *maafin ya maafin.

Adzan berkumandang,
waktu berbuka tiba. Personil belum juga nambah. Hahaha. Banyak piring makanan
yang menganggur. Hingga akhirnya Iqbal, Agus, Sandi dan Dede Tian datang.
Suasana jadi riweuh tak terkendali. Kita ngobrol terus foto dan siap-siap
pulang.

Dua orang ini ngeliatin apaan ya? 






 Si etet *Farida

 Aaaak wajahku buleud sekali -_- 





 Anna lagi –













 Beginilah kalau fotonya dikirim via bbm *burek 😀 sebelahnya Alfian itu Nickmal.









 Sekilas iklan 



 Sebelahnya Agung itu Agus, sebelahnya penampakan pake kerudung ijo itu Dede Tian, Sebelahnya Juwita ada Sandi dan Ikbal.








Sebelum pulang
diskusi dulu siapa yang mau ikut ke panti asuhan. 














Eh berhubung bapak pantinya
tarawehan kita malah nyari tempat karaoke dulu, ini sungguh di luar rencana. Bukannya tarawehan malah karokean *duuh kelakuan. Maafin Ma, dedek khilaf.

Eza nyanyi
duluan … judul lagunya stand by me penyanyinya sih nggak tau siapa tapi ini lagu ekeu udah familiar, deuh suaranya lumayan merdu terus duet di lagu kedua sama alfian, suara
mereka berdua ternyata sama-sama lumayan merdu kalau lagi nyanyi. Orang lain
nyanyi aku farida nickmal mah diem aja. Sementara ujang sibuk motoin.















Aku tergerak
pengen nyanyi ketika liat list one ok rock – wherever you are. Seneng asli sama
lagu ini gegara manusia satu itu. Eh taunya gak jadi diputer. Ah kalian …
ibarat pesawat ya, aku udah terbang tinggi terus tiba-tiba terpaksa melakukan
pendaratan darurat. Sakitnya tuh di sini.

Ah baiklah,
terobati kok sama Heavy Rotation, nyanyi bareng sama kalian sampe batuk-batuk
kehausan. Meskipun kita sama-sama alumni dua ribu sebelas dan aku kenal kalian
sekilas… Aku baru tahu kalau kalian ini ternyata gokil-gokil. Hahaha. Kalian
yang apa adanya. Bahkan ngumpul sama kalian aku nggak ngerasa dicuekin …
sungguh.

 Ikbal menghayati nyanyi lagunya RAN – Dekat Di Hati 😀


Selesai
karokean tepat pukul 21.00 kita berangkat menuju panti asuhan. Dede Tian dan
Sandi pulang duluan. Ah baiklah … malam itu aku melihat gedung BJB dari
kejauhan dan di sampingnya terletak bangunan Pos 44100 di mana tahun lalu,
selama empat bulan aku berada di sana. Mendapatkan pekerjaan sementara,
pengalaman serta kenalan baru. Rindu aku pada gedung serta orang-orang di
dalamnya. Tak lama kemudian kami tiba di sekitar toserba Yogya. Turun dari
sepeda motor dan memasuki gang sempit. Kamu tahu apa kabar buruknya? Juwi agak
lupa harus pilih belokan yang mana untuk menemukan panti itu. Dan Eza yang
milih disusul pernyataan Juwi : “iya bener kayaknya ke sini.”

Akhirnya kami
tiba di depan sebuah rumah bertuliskan yayasan xxxxx. Kemudian memberikan
sumbangan dari kami semua (termasuk yang mau berbaik hati nyumbang tanpa hadir
bersama kami). Terima kasih ya kalian, kalian semua yang membuat hari itu,
malam itu berwarna. Senang bisa mengenal kalian. Semoga tahun depan di bulan yang
sama, bulan penuh berkah penuh rahmat dan ampunan ini kita bisa melakukan
kebaikan seperti ini bahkan jauh lebih baik dari kemarin aamiin.



End.

Tinggalkan komentar