DIA Tak Ingin Kau Menangis – Wahyu Qolbu

By Gemaulani

Sebelumnya buku ini adalah salah satu buku yang kutulis sinopsisnya untuk mengikuti Giveaway Buku Inspirasi satu bulan yang lalu. Bisa di cek di sini Saatnya Hijrah Hati di Senja Copacabana Karena DIA Tak Ingin Kau Menangis.Tapi rasanya kurang afdol kalau tidak di posting terpisah.

Judul                   : DIA Tak Ingin Kau Menangis
Penulis            : Anang Sujana & Muhammad Syafi’ie el- Bantanie
Penyunting          : Radindra Rahman
Penerbit               : Wahyu Qolbu
ISBN                    : 979-795-990-2
Jumlah Halaman : xii + 164 hlm
    
DIA Tak Ingin Kau Menangis karya Anang Sujana, Muhammad
Syafi’ie el-Bantanie, Dkk. Merupakan buku kumpulan kisah-kisah inspiratif yang
ditulis berdasarkan kisah nyata.

Menceritakan kehidupan Anang Sujana yang mulanya
seorang pekerja di sebuah perusahaan yang bergelut di bidang produksi boneka.
Kemudian mulai berbisnis dan mengalami pasang surut dalam bisnisnya. Bahkan
sempat diculik oleh rekan bisnis yang meminta modalnya dikembalikan. Hingga
sampai pada sebuah lelang pabrik yang membuat bisnisnya kembali bangkit dan
semakin besar.

Ada juga kisah seorang remaja yang tidak
mau mendengarkan nasihat orangtuanya. Hingga ia lupa daratan dan melakukan
hubungan terlarang bersama kekasihnya.

Kemudian kisah ibu Aan yang harus bersabar dan
mengikhlaskan kepergian bidadari kecil mereka pada usia 5 bulan 24 hari.

Juga kisah penantian seseorang terhadap jodoh. Kemudian
seorang preman yang beralih menjadi pengusaha. Dengan segala ketekunan, kerja
keras, kejujuran serta pertolongan Allah, akhirnya beliau berhasil membeli 30
lapak dan menghajikan orang lain.

Kisah mengenai orang-orang yang tabah dalam menghadapi
kanker yang di deritanya. Kisah mbak Suci yang kehilangan anak kemudian suaminya.
Namun akhirnya rasa sakit dan kehilangan itu digantikan oleh kebahagiaan yang
sama.

Quotes favorit :

“Bisnis dengan jalan yang tidak halal akan menghancurkan diri sendiri” – Hal 9

“Penyesalan tak akan mengembalikan harga dirinya.” – Hal 31 

“Menikah itu menentramkan, sedangkan pacaran itu menggelisahkan.” – Hal 34

“Pokoknya senyum saja seperti orang yang tidak punya masalah.” – Hal 53

***
Hikmah yang dapat dipetik dari buku ini sangat banyak, di antaranya : Bersyukur atas apa yang dimiliki saat ini dan segala sesuatu yang Tuhan berikan. Berbisnislah di jalan yang benar, penuh kejujuran dan halal. Dengarkan nasihat orangtua. Teman sejati akan terlihat begitu kita mengalami kesulitan. Jangan menilai orang dari masa lalunya. Harus tetap kuat, tabah dan bersemangat
menjalani hidup, sesulit apapun masalah yang dihadapi pasti akan ada jalan
keluarnya. Allah tidak pernah tidur, DIA selalu ada untuk hamba-hamba-Nya.

Kekurangan dari buku ini menurutku ada beberapa cerita yang penempatannya kurang pas.

Tinggalkan komentar