Makanan berbentuk bulat dan terbuat dari tepung tapioka dicampur terigu ini udah kukenal sejak masuk SMK. Namun kalau baso aci mantan, sungguh ku belum mengenalnya, sekalipun terkenal banget ya. Enggak apa-apa lha ya, karena buatku yang membekas dari makanan sejenis cilok ini adalah punyanya mang Oleh, mangkalnya depan gerbang SMK YPPT Garut, enggak tahu deh sekarang masih ada atau enggak. Soalnya udah lama enggak main ke sekolah. Yang pasti enak banget, seporsinya banyak, harganya terjangkau dan boleh minta sambal sebanyak apa pun, asal perutnya kuat aja. #malahnostalgia
Kerinduan akan jajanan yang satu ini telah membawaku untuk mencoba kembali membuatnya di rumah. Lha ya gimana, percobaan pertama sekitar dua tahunan lalu malah berakhir jadi cireng. Lengket semua adonannya. Ketahuan juga nih aku anaknya emang jarang ke dapur, sukanya makan dan tidur. Oke sekip. Aku mencoba membuatnya kembali dengan mengandalkan pencarian resepnya dari tutorial di youtube, ditambah beberapa artikel dari mesin telusur.
Akhirnya kumenemukan beberapa cara yang simpel tapi hasilnya maksimal. Ya walaupun akunya kurang yakin bisa membuatnya dengan maksimal atau enggak. Dari video tutorial maupun artikel yang kubaca, rata-rata resepnya menggunakan tepung sagu bukan tepung tapioka. Serupa tapi tak sama bahan dasar tepungnya. Tapioka dari singkong, sagu ya dari pohon sagu. Namun seingatku, dulu pernah membantu teman membulatkan baso yang bukan dari daging ini bahannya pakai tepung tapioka. Jadi, cobain aja lha ya, gitu pikirku dalam hati.
Akupun memilih 2 tutorial pada akhirnya. Jadi, nyobain dua cara dengan bahan-bahan yang sama. Beda di komposisinya aja sih sebenarnya. Untuk percobaan pertama, aku pakai perbandingan setiap satu sendok makan (sdm) tepung tapioka, dicampur dengan satu sdm tepung terigu. Berhasil sih cuma diprotes sama mama, katanya kurang kenyal. Kurang terasa kekhasan acinya. Ya udah akhirnya aku pakai cara takar yang kedua. Terigunya dikurangi. Hasilnya pun lebih kenyal khas tepung tapioka.
Baca Juga : Resep Buka Puasa, Lobi-lobi Original
Berikut ini alat dan bahan yang harus disiapkan dalam proses pembuatan baso aci ataupun cilok. Iya soalnya mau dikuahin ataupun dibumbu kacang, tetap enak kok, suer. Apalagi kalau diberi isi daging cincang di dalamnya :
1. Mangkuk untuk membuat adonan
2. Sendok
3. Piring atau sejenis
4. Panci
5. Alat untuk meniriskan
Bahan :
1. Tepung Tapioka 250 gram (sekitar 20 sdm munjung)
2. Tepung Terigu 90 gram (sekitar 7-8 sdm munjung)
3. Air matang dingin 200 ml (sesuaikan aja kalau masih terasa kurang, asal jangan sampai keenceran)
4. Bawang putih 1 siung
5. Bawang daun secukupnya
6. Merica bubuk 1 sdt
7. Penyedap rasa 1 sdm
8. Garam secukupnya
9. Keju dipotong kecil-kecil
Cara membuat Baso Aci Keju :
1. Masukkan tepung tapioka dan tepung terigu ke dalam mangkuk. Kalau susah di gram sih tinggal di kira – kira pakai sendok makan. Setiap 20 sdm tepung tapioka dicampur dengan kurang dari setengahnya (sekitar 7-8 sdm) tepung terigu.
2. Masukkan bawang putih yang sudah dihaluskan (aku sih diulek)
3. Masukkan potongan bawang daun, merica bubuk, penyedap rasa dan garam. Lalu campurkan.
4. Masukkan air secara perlahan sambil adonan diaduk-aduk.
5. Uleni adonan dengan menggunakan tangan hingga kalis.
6. Ambil sedikit kemudian pipihkan, masukkan potongan keju di bagian tengah sebagai isiannya.
7. Bentuk bulat, lalu simpan di wadah. Ulangi hingga adonannya habis.
8. Panaskan air dalam panci. Lalu masukkan satu persatu.
9. Baso aci ataupun cilok ini udah matang jika mengapung di permukaan air.
10. Angkat, lalu tiriskan, baso aci atau cilok pun siap dihidangkan. Tinggal membuat kuahnya ataupun bumbu kacangnya. Enggak dibumbuin juga udah enak sih.
Baca Juga : Serundeng Kelapa Parut
adanya keju, ya udah isi keju aja |
Kalau kira-kira enggak akan dimakan semuanya secara langsung, baso aci atau cilok yang udah matang ini bisa disimpan di kulkas, kalau mau dimakan lagi ya tinggal dihangatkan lagi aja sebentar. Aku bahagia banget akhirnya berhasil membuat ini, enggak ada akhirnya jadi cireng lagi. Selain itu, aku juga merasakan ternyata menghabiskan waktu membuat camilan sendiri di dapur itu menyenangkan, dan membuatku lebih tenang, dan senang, alhamdulillah.