Judul : JomBlo Istiqomah
Penulis : DIVAmate
Editor : AH. Zain Malik
Desainer Cover : Rifai Sidiq A
Layouter : Fitri Raharjo
Pracetak : Endang
Penerbit : PING!!!
Tahun terbit : Mei 2014, cetakan pertama
Blurb
Cukup bagiku Allah. Tugasku adalah menjaga diri dari hubungan yang haram. Single, jomblo, nggak pakek pacaran, nggak pake TTM-an, dan kawan-kawannya. Sesungguhnya, kita tidak pernah sendiri, Allah selalu menemani, mendampingi kita. (@ratih_yusuf)
Tuhan, aku mencintainya. Aku hanya ingin dia, aku tak ingin yang lain. Bolehkah aku memohon pada-Mu, izinkan dia yang kelak datang menemui kedua orang tuaku, menuturkan salam penghormatan dan menghaturkan hasrat tuk mempersuntingku. (@cha_dwy)
Perlahan, mataku tertutup. Rasa kantuk membawa imajinasiku terbang ke alam mimpi bersamaan dengan doa dan harapan panjang. Berharap pagi esok tak ada lagi kegundahan, yang ada hanya semangat juang. (@vhie_vina)
Inilah suara-suara hati yang terkumpul dari lomba menulis #CurhatJombloMintaJodoh…
***
Minta Jodoh Ya Allah.. – @ratih_yusuf
Hai pangeran, aku tak tahu kini kau sedang apa dan di mana. Namamu nyata, tapi masih rahasia. Kuharap kau datang dengan hati yang lapang. Kelak kau akan jadi imamku yang shalih, yang memaafkan masa laluku, yang menuntun masa depanku, anak-anak kita, keluarga kita, menjadi sakinah, mawaddah warahmah full barakah. Di sini aku menantimu. Menyiapkan diriku, menyiapkan bekal untuk anak kita. Kupantaskan diri, kukejar ridha Ilahi.
Minta yang seperti Dia, Boleh? – @yuyun_en
Orang bijak bilang, kata adalah doa dan kita adalah hasil dari apa yang kita pikirkan.
Percakapan antara Iis, Siti dan Nar saat remaja yang kemudian berubah menjadi kenyataan setelah dewasa. Iis menikah dengan supir yang kadang beralih profesi menjadi tukang bangunan. Siti yang akan melangsungkan pernikahan dengan seorang guru yang baru saja diangkat menjadi PNS, kemudian Nar berhasil mewujudkan cita-citanya. Lulus kuliah dengan nilai yang memuaskan dan bekerja di kantor yang diinginkannya. Dan masih menunggu kehadiran jodohnya .
Minta Satu yang Kayak Gitu, Allah… @Agyasaziya_R
Gadis biasa yang menginginkan seorang lelaki shaleh yang selama tiga tahun hanya berkomunikasi melalui sosial media karena terpisah jarak antar dua provinsi. Dulu status mereka hanya sahabat. Gadis biasa tak henti-hentinya berdoa kepada Allah hingga sang lelaki datang sambil memberikan buku terbitan Mesir yang diinginkannya. Bukan … bukan hanya buku tapi sang lelaki pun datang untuk bertemu kedua orang tua gadis itu. Untuk apa? Untuk melamar.
Mathemati(ka)cian – @astriputri_alfa
“Jika kamu adalah sin kuadrat x, maka aku adalah cos kuadrat x. Apa pun yang terjadi, aku dan kamu tetap satu.”
Itu status facebook salah satu temannya si calon mathematician. Si calon mathematician ini pun berpikir, jangan-jangan ada fungsi lain yang sekiranya cocok dengan sin kuadraf x di bab mata kuliah berikutnya, tapi dia nggak tau karena terlalu buta oleh kemilau si cos kuadrat x yang menjanjikan keromantisan sempurna ala Phytagorean identity.
Tapi yang pasti, dia sedang melakukan yang terbaik dan menjadi orang yang benar. Sebab dia yakin bahwa sin kuadrat x yang benar bakal dapat fungsi lain yang juga benar.
Jomblo Itu Prinsip – @dkaromah
Bohong aja kalo ada orang bilang jomblo itu suram. Orang aku ngerasain sendiri kalo jomblo itu nyenengin. Kebanyakan orang bilang pacaran itu bikin hidup mereka warna-warni. Padahal cuma ada dua warna, merah sama hitam. Merah lambang hati, hitam lambang berkabung alias patah hati. Nah kalo jomblo kebalikannya. Aku bisa melakukan ini-itu tanpa harus dibatasi oleh orang yang namanya pacar.
Jomblo Itu Pilihanku – @cha_dwy
Seorang perempuan yang memilih untuk melepaskan Dika, yang sejujurnya masih dia cintai dan memilih jadi jomblo. Dia tak peduli dengan omongan di luar sana yang mengkhawatirkan kejombloannya. Karena dia percaya dengan janji Allah bahwa segala sesuatu Dia ciptakan berpasang-pasangan. Dan menanti kedatangan sang jodoh yang sesungguhnya.
Jomblo Itu Bukan Petaka – @siethi_nurjanah
Jomblo itu bukan petaka, hanya suatu keadaan mempersiapkan dan memantapkan diri untuk mendapatkan seseorang yang terbaik yang akan memberikan siaa hidupnya untuk bersama kita dalam naungan cinta yang hakiki.
***
Itu hanyalah sekian persen dari keseluruhan isinya. Itupun hanya 7 dari total 39 cerita di dalamnya. Kalau mau tahu versi lengkapnya ya beli dan baca sendiri bukunya dong mblo.
Buku ini menyadarkanku bahwa jadi jomblo itu nggak salah, yang salah mungkin keadaan di mana aku ingin memiliki seseorang yang spesial yang bisa diajak diskusi, ketawa tiwi bareng, nonton bioskop, jalan-jalan, makan, dianter jemput *lha tukang ojek juga bisa kali nganter jemput. Dan keadaan di mana beberapa teman menyudutkan dan mengasihani aku yang jomblo ini. Itu dulu pas masih abege, sekarang? suka-suka akulah mau jomblo kek mau salto kek. Mau nikah besok kek *ups
Dalam cerita-cerita yang terdapat di buku ini, membuatku semakin mantap untuk sendiri dan memantaskan diri agar kelak bertemu kamu. Iya, kamu! Dan salut sama orang-orang yang tak pernah tergoyahkan untuk menyandang status jomblo sampai halal (dipertemukan dengan jodohnya dan langsung nikah)
Aku setuju kalau jomblo itu prinsip alias pilihan bukan nasib. Kalaupun kamu pernah berniat ingin memiliki pacar tapi gagal terus, seharusnya kamu besyukur. Allah sayang kamu dan tidak menginginkan kamu menjalin hubungan tanpa ikatan pernikahan. Jadi mblo, jangan galau-galau yaak.
Dalam buku ini terselip promosi lagunya Afgan – Jodoh Pasti Bertemu dan iklan truk aja gandengan, masa kamu nggak? Nggak serius kok, bukan promosi cuma turut serta melengkapi tulisannya.
Dilihat dari covernya buku ini sedap di pandang, berlatar kuning tapi tidak mencolok. Sayang nggak ada pembatas bukunya. Dan ada beberapa kata tanpa spasi.
Isinya menurut aku pribadi, ada yang bikin ngikik, ada juga yang bikin kening berekerut. Ya, selera orang beda-beda khaan. Dan cerita terfavoritku adalah “Pelangi Setelah Hujan.” Sweet banget cerita tentang kak Azizzah dan kak Arkan. Andai aku dan kamu bisa begitu. Tapi pada akhirnya aku cuma berandai-andai untuk bisa bersamamu *eaak mendadak galau. Galau dikit gak pa-pa kan.
Quote favorit :
“Ya Tuhan, aku yakin Engkau mengirim dia dengan suatu maksud. Kalau memang dia jodohku, dekatkanlah. Kalau bukan, tolong lihat lagi, mungkin kami jodoh.” – Hal 67 (Bismillah Nomor 11… – @deburbiru)
“Hadapi saja, kalau jodoh pasti kembali. Kalau bukan, setidaknya dia juga pernah jadi pilihan terbaik, kan?” – Hal 103 (Ya Allah, Jodohku Boleh Dia Saja Nggak …? – @hQZou)