Koala Kumal Karya Raditya Dika

By Gemaulani

Judul                       : Koala Kumal
Penulis                    : Raditya Dika
Editor                      : Windy Ariestanty
Penerbit                  : Gagas Media
Tahun terbit           : 2015, Cetakan kesembilan
ISBN                        : 979-780-769-X
Jumlah Halaman  : x + 250 hlm


Sinopsis / Blurb   :


Selain main perang-perangan, gue, Dodo dan Bahri juga suka berjemur di atas mobil tua warna merah yang sering diparkir di pinggir sungai samping kompleks. Formasinya selalu sama : Bahri dan gue tiduran di atas kap mobil, sedangkan Dodo, seperti biasa, agak terbuang, di atas bagasi.



Kadang kami tiduran selama setengah jam. Kadang, kalau cuaca lagi sangat terik, bisa sampai dua jam. Kalau cuacanya lagi sejuk dan tidak terlalu terik, kami biasanya sama-sama menatap ke arah matahari, memandangi langit sambil tiduran. Kalau sudah begini, Bahri menaruh kedua tangannya di belakang kepala, sambil tiduran dia berkata, ‘Rasanya kayak di Miami, ya?’ ‘Iya,’ jawab gue. ‘Iya’ jawab Dodo. Kami bertiga gak ada yang pernah ke Miami.



Koala Kumal adalah buku komedi yang menceritakan pengalaman Raditya Dika dari mulai jurit malam SMP yang berakhir dengan kekacauan sampai bertemu perempuan yang mahir bermain tombak. Seluruh cerita di dalamnya berasal dari kisah nyata.

***
Seperti biasanya, menceritakan seputar kehidupan Raditya Dika secara random. Dimulai saat kelas 5 SD, di mana dia sangat menyukai video game. Suatu hari dibujuk ayahnya untuk bermain layang-layang. Saat layangannya putus dia berusaha mengejar dan saat itulah ia bertemu Bahri dan Dodo. Persahabatan yang konyol pun terjalin namun akhirnya dipisahkan oleh petasan jangwe.


Ada juga cerita seputar proses pembuatan naskah film Cinta Brontosaurus. Cerita PDKT sama cewek yang jago main tombak. Demi cewek itu Radit rela ngegym dan nonton film Je-Li dan berakhir tragis. Di halaman selanjutnya ada panduan cowok dalam menghadapi penolakan. Punya kucing baru yang sifatnya bossy dan akhirnya di kebiri.


Berlanjut ke pengalaman Raditya Dika yang mencoba aplikasi Tinder saat berada di Thailand. Hasilnya dia bisa bertemu cewek cantik yang ternyata LB. Gara-gara perempuan tanpa nama, Radit sering datang ke KFC karena rasa penasarannya tapi enggan ngajak berkenalan (waktu SD). Gagal berkenalan dengan pramugari pesawat gara-gara insiden toilet di tahun 2005.


Ada juga cerita tentang proses menciptakan Malam Minggu Miko yang berawal dari youtube sampai akhirnya tayang di Kompas TV. Awal mula Radit belajar tentang penyutradaraan dan produksi serial TV. Pengalaman Jurit Malam saat mengikuti eskul PMR di SMP menceritakan adanya drama horror memalukan di pos bayangan yang dijaga Radit dan dua orang temannya. Tanpa sadar Radit telah membuat salah seorang juniornya jatuh cinta sekaligus patah hati.


Bab patah hati terhebat berisi cerita tentang teman perempuannya yang bernama Trisna, cewek yang susah jatuh cinta. Dan ketika dia jatuh cinta kepada seseorang semuanya berubah. Yang gara-gara satu sesi telepon dengan cowok itu yang bilang ingin masuk UGM, dia yang nilainya jelek-jelek akhirnya belajar mati-matian. Ketika di kesempatan kedua dia berhasil masuk UGM, justru orang yang diikutinya malah pergi dan tidak akan pernah bisa kembali.


Kisah LDR Raditya Dika di tahun 2003 dan pengalaman duduk bersebelahan dengan Zafran, seorang traveller sejati dengan tingkahnya yang sedikit drama. Di bab terakhir membahas tentang proses menciptakan Koala Kumal. Ditutup oleh percakapan Radit dengan ibunya.


‘Dik, kamu tahu nggak istilah Mama untuk orang yang pernah merasakan patah hati?’
‘Apa, Ma?’
Nyokap menatap mata gue lalu bilang, ‘Dewasa.’


Cuplikan / Qoutes yang disukai :


‘Gue paling males sama cowok-cowok yang kerjaannya curiga sama pacarnya.Tiap detik nelepon atau nanya, ‘Kamu udah di kampus belom?’ Lalu sewaktu dijawab sudah di kampus, dia bilang, ‘Kirim foto dong kalau kamu udah di kampus!’ Cowok-cowok gini sungguh malesin.’ – Hal 63


‘Selalu yang baru akan terlihat lebih baik daripada yang lama.’  – Hal 68


‘Problemnya bukan mencari orang yang lebih baru, tetapi untuk memperjuangkan yang nyaman.’ Hal 68


‘Perlu berapa kali diselingkuhi agar kita kuat menghadapi patah hati?’ – Hal 68


‘Persis kayak jodoh, ya …’ ‘… kadang di tempat yang gak diduga bisa ketemu, ya.’ – Avi, Hal 105


‘Persis kayak jodoh juga …’ ‘… kadang di tempat terbaik sekalipun bisa tidak ketemu.’ – Raditya Dika,  Hal 105.


‘Maka, ketika dia sudah tidak bisa lagi mencintai, mungkin dia tidak harus berurusan dengan hal-hal yang berhubungan dengan cinta. Seperti misalnya mantan pacar yang masih sering ketemu.’ – Hal 106


‘Orang yang jatuh cinta terkadang berharap pada hal yang tidak pasti.’ – Hal 122.


‘Suatu tempat baru bisa jadi istimewa kalau tetap jadi baru. Kalau udah lama jadinya biasa aja.’ – Trisna, Hal 206.


‘Setiap orang pasti akan mengalami patah hati yang mengubah cara pandangnya dia terhadap cinta seumur hidupnya. Cara dia ngeliat cinta akan berbeda semenjak patah hati itu.’ – Trisna, Hal 207.


‘Karena yang bisa menyelamatkan LDR adalah kepercayaan.’ – Hal 224


‘Aku juga udah beda …’ ‘… dan aku yang sekarang, enggak mau dengan kamu yang sekarang.’ – Hal 247.

***
Buku ini sudah terbit awal tahun 2015 dan aku baru baca bulan November lalu kemudian menuliskan opini di blog sendiri baru hari ini. Bulan terakhir di tahun 2015. Kudet sekali bukan? *bodo amat.


Dari keenam buku sebelumnya yang sudah dibaca via ebook gratisan *peace. buku ketujuh ini komedinya terasa lebih lembut bahkan sangat lembut. Nggak bikin ketawa ngakak seperti sebelum-sebelumnya. Bahkan di bab Patah Hati Terhebatnya Trisna, aku malah menangis. Kenapa komedinya lebih lembut dan bikin mata berembun? semuanya terjawab di bab terakhir. Buku Koala Kumal ini temanya tentang segala macam patah hati, baik terhadap persahabatan maupun cinta kepada lawan jenis.


Alurnya maju mundur. Kelebihannya bisa bikin senyum, sesekali tertawa dan sesekali merasakan kepedihan. Adanya Ilustrasi isi dari ceritanya. Konsisten terhadap setiap judul bukunya. Semuanya masih berkaitan dengan nama binatang. Gaya berceritanya ringan dan mudah dipahami. Seperti berkaca pada kehidupan sehari-hari. Warna covernya teduh.


Kekurangan, ada dua bab yang aku rasa sedikit membosankan. Sinopsis/blurb kurang menarik. Mungkin akan lebih menarik kalau yang ditaruh di blurbnya tentang Lebih Seram Dari Jurit Malam. Dan buku yang kubeli tidak ada pembatas bukunya.

Tinggalkan komentar