Belakangan ini, sadar tidak kalau teman-teman main media sosial, pasti seliweran meme, jokes, atau video lainnya seputar kondisi suhu udara di Indonesia? Yang mana di musim kemarau panjang kali ini mengalami peningkatan di beberapa daerah di Indonesia.
Iya, daerah yang biasanya sejuk seperti Bandung saja, bisa mencapai suhu 33 hingga 34 derajat celcius di siang hari.
Penyebab kenaikan suhu ekstrim atau gelombang panas di 7 provinsi di Indonesia ini merupakan bagian dari isu perubahan iklim lho.
Teman-teman pasti sudah tahu apa yang dimaksud dengan perubahan iklim, bukan? Perubahan iklim adalah perubahan terkait pola cuaca dan suhu dalam jangka panjang.
Salah satu fakta yang tak bisa ditepis dari perubahan iklim ini adalah kita tidak bisa mencegahnya terjadi. Namun, tetap bisa meminimalisir risiko negatif terhadap makhluk hidup.
Yuk cari tahu di sini terkait fakta lainnya, dampak dan cara menangani perubahan iklim yang saya harapkan sebagai #MudaMudiBumi!
Fakta Terkait Perubahan Iklim
1. Membuat Suhu Bumi Meningkat
Sejak tahun 1880 sampai saat ini, suhu bumi atau suhu di seluruh dunia mengalami kenaikan hingga 1,01 derajat celcius. Berdasarkan pencatatan sejak tahun 1880, tahun 2020 menjadi tahun terpanas yang tercatat.
Jika diperhatikan, angka peningkatan suhu global ini memang terlihat kecil. Berbeda dengan dampak yang dihasilkannya. Karena bisa menyebabkan cuaca ekstrim, mulai dari siklon tropis, hujan ekstrim, angin kencang/puting beliung, dan lainnya.
2. Kadar Karbon dioksida di Udara Meningkat
Karbon dioksida (CO2) adalah gas yang sangat berperan dalam penting dalam peningkatan suhu di bumi. Gas ini bahkan disebut gas rumah kaca karena memiliki kemampuan menangkap panas.
Karbon merupakan gas hasil pembakaran bahan bakar fosil (batu bara, mninyal, gas alam) atau asap pembakaran bahan alami (hutan, buah sawit). Titik pengamatan kadar CO2 di dunia terletak di Mauna Loa Observatory, Hawaii.
Sejak dimulainya era industrialisasi (sekitar abad ke-18), aktivitas manusia telah meningkatkan kadar CO2 sebesar 50%. Ini berarti, jumlah CO2 yang ada saat ini 150% dari jumlahnya pada tahun 1750.
Baca juga: Deretan Upaya yang Bisa Dilakukan untuk Menjaga Bumi
3. Penyebab Terjadinya Bencana Lain
Bencana alam maupun sosial seperti banjir, gelombang panas, kekeringan, kelaparan, kebakaran hutan, bahkan hingga perang pada dasarnya adalah becanda iklim atau bencana yang diakibatkan oleh krisis iklim.
4. Menyebabkan Kematian Massal
Kok bisa? Dalam studi Nature Climate Change yang dihasilkan oleh Drew Shindell dkk (2018), timnya memperhitungkan bahwa dalam dunia yang panas dua derajat, akan ada tambahan 150 juta orang korban meninggal dunia karena polusi udara dibandingkan dunia yang panas 1.5 derajat.
Baca juga: Cara Melestarikan Hutan
Dampak Perubahan Iklim Bagi Makhluk Hidup
1. Memicu Terkena Berbagai Jenis Penyakit
Perubahan iklim yang ekstrim seperti gelombang panas atau cuaca panas yang saat ini terjadi bisa memicu berbagai jenis penyakit bagi manusia.
Misalnya saja alergi terhadap suhu panas dan debu, inspeksi saluran pernapasan, imun tubuh menurun, demam berdarah atau malaria karena nyamuk lebih banyak berkembang biak, hingga penyakit berat seperti TBC dan jantung. Bahkan bisa mengganggu kesehatan mental.
2. Kesulitan Mendapatkan Air Bersih
Dampak perubahan iklim dapat menurunkan kualitas air. Penyebabnya karena pemanasan global membuat jumlah air di atmosfer meningkat. Akibatnya curah hujan juga ikut meningkat. Jika dipikirkan secara logika, curah hujan yang meningkat bisa turut menambah stok air bersih. Namun, faktanya berbeda. Kenapa?
Nah, curah hujan yang terlalu tinggi kemungkinan sulit untuk disimpan menjadi air bersih karena air bisa terlalu cepat kembali ke laut. Selain itu, curah hujan yang terlaly tinggi bisa menurukan kualitas air bersih. Mengingat kenaikan suhu juga bisa mengakibatkan kadar klorin pada air bersih.
Baca juga: Fakta Menarik Terkait Desa Kampung Merbabu
3. Perubahan Habitat Bagi Makhluk Hidup dan Terjadinya Kepunahan Spesies
Terjadinya perubahan iklim yang membuat suhu bumi memanas, ada kenaikan batasan air laut, banjir dan badai akan membawa perubahan besar pada banyak hal. Salah satunya habitat. Di mana habitat merupakan rumah alami untuk berbagai spesies binatang, tanaman, dan organisme lain.
Perubahan habitat secara signifikan dapat menyebabkan berbagai spesies mengalami kepunahan. Entah itu binatang atau tanaman, seperti pohon-pohon besar di hutan yang berfungsi sebagai penyerap karbondioksida.
Kenapa perubahan iklim dapat membuat banyak spesies punah? Tentu saja karena hewan, tumbuhan, dan organisme lainnya tidak sempat beradaptasi dengan perubahan suhu dan perubahan alam yang terlalu cepat.
Nah, kalau spesies mengalami kepunahan, tentu akan berdampak lebih besar pada ekosistem juga rantai makanan.
Baca juga: Cara Supaya Anak Tanggap Terhadap Bencana Alam
4. Timbulnya Kebakaran Hutan dan Lahan
Teman-teman mungkin sudah mulai mendengar kembali kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di daerah kalimantan dan sumatera di kemarau panjang ini?
Nah, selain karena musim kemarau yang berkepanjangan, kebakaran hutan juga terjadi karena perubahan iklim yang ekstrim.
Namun, selain kerusakan lahan dan hutan, dampak buruk dari kebakaran hutan adalah oksigen (O2) atau udara bersih jadi berkurang karena pepohonan di hutan terbakar. Selain itu, hutan kesulitan menyerap gas akibat efek rumah kaca yang akhirnya memicu pemanasan global.
5. Kekeringan Membuat Lahan Pertanian Jadi Tidak Produktif
Perubahan iklim juga bisa menyebabkan lahan pertanian berkurang. Ya, suhu udara yang terlalu panas, ketersediaan air yang terbatas, dan terjadinya bencana alam dapat merusak lahan pertanian.
Tak hanya merusak, perubahan iklim juga dapat menyebabkan
perubahan masa tanam dan panen. Hal ini berpeluang menyebabkan kemunculan hama dan wabah penyakit pada tanaman pertanian.
Cara Menangani Perubahan Iklim dan Melindungi Hutan
Sebagai wujud cinta dan sayang #UntukmuBumiku, kali ini saya ajak teman-teman semua untuk melakukan hal di bawah ini sebagai cara atau solusi dalam menangani perubahan iklmin dan melindungi hutan.
1. Hemat Energi
Sebagian besar listrik dan panas sudah pasti berasal dari tenaga batu bara, minyak, dan gas. Untuk itu, dalam menangani perubahan iklim, kita perlu mengurangi atau menurunkan panas akibat perubahan iklim ini dengan cara menghemat energi.
Mulailah dari hal kecil seperti mengganti lampu di rumah menjadi lampu LED. Kemudian gunakan peralatan listrik yabg hemat energi. Biasakan mencuci pakaian dengan air dingin dan kurangi penggunaan pengering dengan cara menggantung barang-barang hingga kering.
2. Kurangi Penggunaan Kendaraan Bermotor
Selain menyebabkan kemacetan, banyaknya penggunaan kendaraan pribadi tentu menyebabkan emisi karbon dari bahan bakarnya. Ini mendorong terjadinya perubahan iklim yang ekstrim.
Nah, sebagai solusi, kita bisa menguranginya dengan lebih banyak menggunakan transportasi umum, bersepeda, hingga jalan kaki. Tak hanya membantu mengurangi dampak perubahan iklim, bersepeda dan jalan kaki akan membuat kamu lebih sehat.
3. Lebih Banyak Mengonsumsi Makanan Hasil Bumi
Tahukah kamu kalau asupan makanan turut andil dalam mengatasi perubahan iklim? Ya, cobalah untuk memilih makanan yang alami atau makan lebih banyak sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Kamu juga perlu mengurangi konsumsi daging dan susu.
Karena faktanya, makanan nabati menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih sedikit, serta membutuhkan lebih sedikit energi, tanah, dan air.
4. Beli Barang yang Tahan Lama dalam Jumlah Sedikit
Sebelum membeli barang-barang rumahan, kamu harus memikirkannya dengan matang. Mengapa? Karena barang elektronik, pakaian, dan barang apa pun yang kamu beli bisa menyebabkan emisi karbon pada setiap titik produksinya.
Mulai dari ekstraksi bahan mentah, pembuatan, hingga pengangkutan barang ke pasar. Jadi, dalam rangka melindungi iklim, cobalah membeli lebih sedikit barang, belanja barang bekas, perbaiki yang bisa diperbaiki, dan lakukan daur ulang.
5. Melakukan Pelestarian Lingkungan
Supaya bisa mengurangi dampak perubahan iklim, mari kita sama-sama melestarikan lingkungan dengan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Kemudian melakukan penanaman kembali hutan yang gundul atau reboisasi dan menjaga kebersihan lingkungan dari pencemaran sampah juga polusi.
Hal sederhananya bisa dimulai dari memilah sampah sebelum dibuang. Minimal pisahkan sampah organik, nonorganik, yang tidak bisa didaur ulang, dan bisa didaur ulang.
Itulah beberapa fakta, dampak, dan cara menangani perubahan iklim yang saya harapkan. Kalau kamu gimana? Yuk share mimpi kamu terhadap penanganan isu perubahan iklim dan perlindungan hutan supaya kita bisa #BersamaBergerakBerdaya jadi bagian dari #TeamUpForImpact baik dalam melindungi iklim.