Pekan kesembilan temanya makin uhuy deh. Garuk-garuk pala dari semenjak tema pekan ini diterbitkan. Aku harus mulai dari mana ya, bahas dari segi apanya ya?. Sampai deadline pun tiba. Tapi tema pekan ke sembilan ini bisa jadi jawaban atas segala gundahmu yang sudah mencoba segala cara supaya blognya kebanjiran pengunjung, kemudian mendapatkan tawaran kerjasama dan mendulang rupiah tapi belum berhasil juga. Atau yang baru mau terjun ke dunia blogger tapi udah ngebet kepengin langsung mendulang rupiah tanpa harus memikirkan untuk memonetize blognya yang dianggap musingin blablabla. Termasuk daftar adsense yang gagal terus di review kedua #tjurhatcolongan. Tapi ini juga gak bim salabim jadi apa prok-prok-prok kamu langsung dapat rupiah sih, karena ada prosesnya.
Jadi begini, sekarang ini udah banyak banget agregator berita yang menyediakan platform menulis untuk kamu. Iya, kamu. Tren ini hadir karena generasi milenial. Yang suka baca berita onlen. Dari mulai yang gak dibayar, dibayar 15 ribu-50 ribu per-artikel yang tayang, sampai ada juga yang bayarannya dolar kalau artikel yang kamu buat kebanjiran pengunjung. Pertanyaannya, siapa sih yang akan nolak dikasih duit dari apa yang kamu tulis? Mungkin kalau ada yang nolak, dia udah kebanyakan duit, jadi nggak butuh duit receh #justkidding
Dengan hadirnya platform menulis di situs agregator berita macam UC News, Babe, Nulis, dan lain-lain, ini jadi memudahkan seseorang, apa pun profesinya buat nulis. Buat berbagi kejadian di sekitarnya. Dan tentunya menambah pemasukan uang bulanan. Tapi nggak mudah-mudah amat sih, secara artikel yang ditulis, dari segi judul dan konten haruslah menarik dan memenuhi syarat ini-itu untuk ditayangkan. Sementara kalau di blog, kamu bisa menayangkan artikel kapanpun kamu mau. Harus pintar-pintar memilik topik supaya mendatangkan banyak pengunjung.
Selain itu ya, kalaupun artikel yang kamu tulis jadi terkenal di situs agregator berita, yang terkenalnya kan artikel yang tayang di sana, yang di share juga dari artikel di sana. Sementara blog kamu tetap jalan di tempat dan bisa jadi malah ditelantarkan karena terlalu asyik mendulang rupiah di sana. Karena membuat artikel kemudian ditayangkan dan dibayar itu bikin ketagihan. Kata siapa? Kata aku barusan.
Apa pun itu, keputusan apa pun yang diambil pasti ada sisi negatif, positifnya. Termasuk menulis di situs agregator berita. Di satu sisi kamu mendulang rupiah, di sisi lain kurang berpengaruh sama blog kamu. Tapi ya, kalau bisa dijalankan dua-duanya kenapa nggak. Ya kan? Ngeblog yes, nulis di agregator juga yes.
Kalau aku sendiri tertarik sih sebenarnya untuk mengikuti tren menulis di agregator berita. Tapi, apalah dayaku yang nulisnya masih berantakan, masih ngandelin mood. Nulis artikel yang udah ditentuin tema, rujukan situs, ada deadlinenya, terus harus ditulis dengan gaya santai dan menghibur aja aku mah udah kerepotan #masihprosesbelajar. Apa kabar kalau harus bikin yang menarik dan mengundang ribuan pengunjung.
Untuk sementara aku masih betah ngeblog di sini aja deh, di gemaulani.com. Walaupun nggak mendulang rupiah. Yang penting nulis yes, bisa bahas ini itu tanpa dengan gaya bahasa yang masih, kamu nilai sendiri deh. Yang penting bisa curhat biar bebas dari stress.
Bagaimana dengan kamu? Tertarik untuk menulis melalui agregator berita kah?