Judul Buku : Monster Plastik
Penulis Naskah : Eugenia Rakhma
Ilustrator : Hutami D
Penerbit : Common Room Networks Foundation Bandung
Tahun Terbit : Cetakan Pertama, 2019
ISBN : 978-602-50405-6-6
Blurb :
Para Kawanan Plastik menyerang kota!
Rakyat menjadi menderita.
Ratu Lita dan para Menteri mencoba menemukan berbagai cara untuk menghadapi Para Kawanan Plastik.
***
Penggunaan plastik dalam kehidupan ini memang bagaikan dua sisi mata pisau ya ibu-ibu, bapak-bapak, oom, tante. Di satu sisi bermanfaat karena mudah dibentuk menjadi beraneka kemasan, dari mulai yang biasa aja sampai yang kemasannya lucu. Jadi kalau mau dibuang kadang rasanya sayang juga. Namun di sisi lain, plastik juga bisa berdampak negatif. Mulai dari mencemari lingkungan hingga menimbulkan masalah kesehatan, itu jika tidak ditanggulangi dengan baik.
Nah, melalui buku seri anak bertanya berjudul Monster Plastik ini, kak Eugenia Rakhma mengajak kita untuk masuk ke dalam ceritanya. Di mana sang tokoh utama, Ratu Lita sedang kebingungan. Bingung karena Kawanan Plastik berubah menjadi monster yang menyerang kota dan pada akhirnya membuat rakyatnya menderita. Ratu Lita tentu saja tak tinggal diam, Ia bersama para Menterinya mencari cara untuk menghadapi mereka. Berhasilkah mereka?
Jawabannya tentu ada di dalam buku ini yang tebalnya hanya 27 halaman saja. Selain dari ceritanya yang menarik menyangkut pertanyaan atau kekhawatiran seputar penggunaan plastik yang dikemas dengan kalimat super ringkas, mudah dipahami. Ilustrasi dalam buku ini sungguh menunjang sekali untuk membuat kegiatan membaca anak-anak menjadi mengasyikkan. Belum lagi di halaman terakhir, bagian belakangnya ada penjelasan mengenai plastik oleh seorang kimiawan organik. Tentu itu menjadi sumber pengetahuan untuk orang dewasa yang mendampingi anak-anak saat membaca bukunya. Sungguh paket komplit dalam sebuah buku cerita anak dengan tema yang sedang hangat-hangatnya.
Eh ya, satu lagi nih kelebihan dari buku ini. Selain bisa menjawab keingintahuan anak-anak mengenai bahaya penggunaan plastik, kemudian solusi tentang penggunaan plastik. Dalam buku ini juga ada pembelajaran mengenai pentingnya kerjasama lho.
Dari segi covernya, bagiku yang bisa dikatakan masuk usia dewasa ini tentu menarik. Dari warnanya sendiri berbeda dengan buku cerita anak yang sebagian besarnya menggunakan cover berwarna cerah. Tentu saja karena ini ceritanya tentang dampak buru plastik jika tidak ditanggulangi dengan baik. Mereka berubah jadi kawanan monster plastik yang menakutkan dan membuat Ratu Lita yang imut kebingungan. Intinya sih aku suka covernya yang perpaduan abu-abu dengan jingga ini. Rasanya sungguh pas dan menarik untuk diketahui lebih lanjut isinya. Bisa membangkitkan rasa penasaran.
Jadi, kusarankan ibu-ibu, bapak-bapak, om dan tante yang masih bingung ditanya soal perplastikan oleh anak-anak atau keponakannya, bisa banget memboyong buku ini ke rumah. Jadi nanti anak-anak bisa belajar soal plastiknya dengan membaca cerita seru dalam buku ini.