Sekarang aku udah bisa mengakali supaya kuota yang dipake buat nonton HOOQ adalah kuota video max / entertaintment. Bukan malah kuota utama. Caranya adalah diunduh dulu filmnya. Tapi tetep aja sambil sesekali ditengok My Telkomselnya. Memastikan aja kalau beneran kuota video yang berkurangnya. Sayangnya dibatasi sih. Maksimal film yang tersimpan/diunduh cuma 5. Jadi kalau udah lima mau nonton lagi harus di hapusin dulu.
Nah, nah, karena kemarin aku pake paket TIU sekarang udah habis masa berlaku paketnya #siapayangnanya yang ada kuota malemnya. Aku unduhnya filmnya pas dini hari terus kutinggal bobo. Salah dua yang kuunduh adalah Munafik dan Juara. Iya, Nina Bobo mah di streaming. Dan untungnya itu Munafik nggak aku streaming langsung malem-malem ya. Kalau di streaming aku bakal nggak bisa bobo.
Oo NINA BOBO (2014)
Siapa sih yang nggak tahu lagu Nina Bobo kalau tidak bobo digigit nyamuk? Film ini genrenya horror. Menyangkut mitos lagu Nina Bobo. Pemeran utamanya Revalina S Temat (Karina). Seorang psikiater yang sedang berjuang menyelesaikan Tesisnya. Dia menjadikan seorang anak bernama Ryan sebagai objek penelitiannya. Ryan ini adalah anak yang mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) gara-gara kematian seluruh anggota keluarganya. Yang ngebunuh siapa? Setan. Gara-gara ibunya menyanyikan lagu Nina Bobo buat adiknya.
Alur film ini maju. Diawal ditampilkan pembantaian keluarganya Ryan. Serem? Menurutku sih nggak. Kemudian pindah ke kondisi Ryan 5 tahun kemudian yang nggak berubah. Kondisi emosinya labil dan sering kena mimpi buruk. Singkatnya Karina dapet ijin selama satu minggu untuk membawa Ryan kembali pulang ke rumahnya. Dia yakin kalau Ryan dibawa pulang, Ryan bisa cepet pulih. Yang ada Ryan malah ketakutan, awalnya. Karina juga nggak percaya sama perkataan sahabatnya dan berita-berita soal ada keterlibatan makhluk halus dalam kematian orangtuanya Ryan. Termasuk mitos kalau menyanyikan lagu Oo Nina Bobo. Padahal psikiater yang dulu menangani Ryan pun udah melarangnya untuk menyanyikan itu. Kondisi Ryan emang berangsur membaik sih walaupun si setan nongol. Selain si setan, adeknya Ryan juga sering muncul gangguin Karina. Endingnya, aku pikir Karina bakal mati sih, secara dilempar setan dari lantai 2 dan badannya menimpa meja. Eh tahunya …
Munafik (2016) Film Malaysia
Mungkin di antara kamu yang terdampar di blogpost kali ini pernah melihat video yang di share di facebook kayak gini. Aku pernah akhir tahun lalu dikasih lihat teteh ipar. Bikin bulu kuduk rada meremang.
Ternyata itu potongan video dari film Munafik. Film Horor Malaysia yang rilis Februari 2016 dan sempet tayang dibioskop Indonesia akhir tahun 2016. Film ini jadi film terlaris urutan ketiga sepanjang masa di perfilman Malaysia lho. Kece juga ya.
Serius. Aku pikir munafik film horror Indonesia. Ternyata bukan. Pantes pas baca deskripsi di HOOQ, nama-nama pemainnya nggak familier. Kayak nama melayu gitu. Eh ternyata ya iyalah, orang filmnya dari Malaysia. Secara poster juga nggak terlalu menarik sih #menurutaku. Yang bikin aku tertarik buat nonton ini karena judulnya yang cuma “Munafik.”
Film ini menceritakan tentang ustad bernama Adam yang kehilangan isterinya karena insiden kecelakaan di mana ada orang lain yang menyebabkannya. Dikarenakan duka yang mendalam inilah, Adam yang terbiasa meruqyah penduduk kampungnya yang kesurupan dan mengalami gangguan jin kafir/iblis, berhenti dari kegiatan itu. Dia berjanji pada dirinya sendiri untuk fokus mencari penyebab kematian isterinya. Nasehat ustad yang lebih tua pun diabaikannya. Dia juga jadi tempramental kayak perempuan lagi PMS. Sikit-sikit emosi apalagi kepada anaknya Amee yang membahas soal ibunya yang akan datang.
Lalu kenapa aku penasaran menyelesaikan filmnya sampai akhir? Pertama karena ini horror religi. Kemudian keanehan dimulai saat Adam mengajak Amee berdoa di makam ibunya. Penjaga makam di sana yang lagi membersihkan kuburan agak jauh memerhatikan mereka. Tatapannya bikin aku takut. Kayak orang dendam gitu. Adam juga jadi merasa diperhatikan. Pas mau pulang dia sempet ngajak ngobrol Adam tapi, Adamnya agak ketus. Ya, penjaga makamnya juga sih kayak orang jahat gerak-geriknya.
Adam yang nggak mau meruqyah orang lagi, diminta dengan sangat untuk mengobati Maria. Yang kerap kerasukan jin kafir. Iya, jadi Maria ini taat beribadah. Sholat, mengaji, tapi dia resah dan ketakutan mulu karena dirinya dirasuki iblis. Dan dari gerak-geriknya Maria itu kayak menyimpan rahasia besar. Maria ini punya ibu tiri yang usianya nggak terpaut jauh dengannya. Bapaknya lumpuh tapi juragan kaya raya kalau di Indonesia mah. Maria juga punya atasan sekaligus rekan kerja yang peduli dan sayang sama dia. Eta prenjon tea.
Malam itu Maria kerasukan parah, akhirnya dipanggillah ustad Adam. Adam pun setuju untuk datang bersama satu orang rekannya. Di sinilah kengerian itu dimulai. Jin kafir awalnya pura-pura nangis, terus pas dibacakan doa dia melawan. Bisa ngerayap di tembok juga kayak cecak. Lengkapnya ada di potongan video di atas sih.
Makeup sama gerakan yang dimainkan Nadia Huda kece sih. Bikin ngeri. Apalagi pas jinnya bilang.
Jin : “Akan ada satu lagi hamba Allah akan datang. Kau tunggu! Dia adalah keturunan iblis. Dia akan sesatkan umat Rasulullah dan berpaling dari Al-Quran!
Adam : “Siapa yang akan datang dari keturunanmu wahai jin, iblis laknatullah?”
Jin : “Dajjal!”
Jin kafir juga tukang fitnah. Waktu Maria nelpon atasannya yang prenjon tea. Sampai Adam hampir jadi sasaran. Di sini pun diperlihatkan kalau jin/iblis bisa menyerupai siapa pun. Bagian yang tambah merinding sih pas Adam frustrasi karena bapak Maria hilang pas ruqyah Maria yang kedua. Ditambah Amee nelpon dan bahas soal ibunya. Adam sampai bongkar kuburan istrinya. Kupikir beneran lho suer suer suer.
Di film ini nggak ada adegan menyentuh lawan jenis yang bukan muhrim. Pemeran perempuannya pun berjilbab semua. Dan yang pasti endingnya nggak terduga banget serius. Tapi kalau pelaku yang nabrak lari istri Adam. Aku udah bisa nebak sejak pertama kali lihat pelakunya. Dan tepat. Beneran dia. Banyak hikmah yang bisa dipetik dari film ini. Sayangnya di HOOQ nggak ada translate ke bahasa Indonesia. Iyes, ada beberapa kalimat yang aku kurang paham.
JUARA (2016)
Sumber gambar : id.wikipedia.org |
Karena dua film sebelumnya yang ku tonton genrenya horor, walaupun yang pertama kumerasa biasa aja. Nggak takut. Jadi, film yang ketiga yang mau aku bahas eh omongin aja deh, kupilih yang bergenre action ada drama plus komedinya. Film lokal Indonesia. Aku tertarik nonton film ini bukan karena dulu pernah ngefans sama Bisma Kharisma lho ya #siapayangnanya. Aku penasaran karena pencak silatnya *eaaa.
Jadi, film ini alurnya maju. Tapi sesekali ada flashbacknya sedikit. Dibuka dengan Kharisma (Tora Sudiro) yang duel sama Kobar (Cecep Arif Rahman). Yang kemudian lanjut ke Bisma anak tukang bakmi yang di bully seniornya di kampus. Eh ya kali, tingkah Bisma emang pantes sih bikin dia di bully. Suka bercanda mulu. Di sini Bisma yang namanya tetep Bisma ini pengin belajar pencak silat tapi nggak diberi ijin oleh Sarah, ibunya (Cut Mini). Akhirnya dia nggak bisa bela diri dan nggak bisa melawan Attar (Cicio) and the genk. Tapi yang patut diacungi jempol Bisma nggak kapok-kapok gitu lha berhadapan sama Attar dan berusaha mendekati Bella (Anjani Dina), pacarnya Attar. Bella yang awalnya shy shy cat ke Bisma.
Hubungannya Bisma sama Kharisma apa? Bisma anaknya Kharisma. Kharisma sering menemui Bisma. Pas lagi bikin bakmi, pas lagi ngintip Bella yang lagi latihan nari sama temen-temennya. Awalnya kutak mengerti kenapa Bisma manggil dia om. Dan Sarah kok nggak sadar suaminya dateng. Eh ternyata …
Di malam puncak perayaan ospek. Bisma dipukuli habis-habisan, bahkan satu jarinya ceritanya putus. Tapi pas dia udah ambruk, tetiba aja jadi punya keterampilan silat yang wabiyasak. Sampai bikin Attar and the genk kabur. Setelahnya dia balik pingsan lagi.
Oh ya, kusuka karakter bapaknya Bella yang dibuat untuk memerlihatkan kalau nggak semua orang kaya jahat dan nggak semua orangtua yang kaya melarang anaknya buat temenan sama orang kayak Bisma. Adegan demi adegan Bisma pas lagi berantem atau loncat-loncat, menurutku udah keren. Komedi sama dramanya pun dapet.
Jadi aku suka yang mana dari tiga film yang di tonton via HOOQ ini? Kusuka Munafik dan Juara.