Pasca Morris IF 2011

By Gemaulani

    Mungkin ini termasuk postingan nggak penting buat kalian. tapi ini penting buat gue. Selagi gue inget potongan-potongan kejadian ini. Jadi, ya gue tulis di blog yang udah jadi sarang laba-laba ini. umur gue sebulan lagi jadi 21. Gue semakin tua dan sedihnya gue udah nganggur hampir setahun. Nangis guling-guling deh gue jadinya. Ya, mau gimana lagi? gue udah usaha cari kerjaan sana sini. Tapi sampai sekarang hasilnya masih nihil. Ah sudahlah, kita balik aja ke judul postingan gue.
     “Pasca Morris” sesuai dengan judulnya yang masih bersambung sama judul-judul sebelumnya. Ini adalah final dari ospek jurusan Teknik Informatika di kampus orange. Awal dari tertatihnya gue memasuki semester dua. Pasca Morris ini diadakan hari minggu mulai jam empat sore waktu Bandung. Syaratnya adalah, harus pake t-shirt merah hasil Morris dan slayer merah ala bolang. Gue sampe pontang panting di kamar kost nyari tuh slayer merah. Gue lupa nyimpennya, untung aja ketemu.
     Dengan santainya gue nunggu temen-temen yang lain datang, saat itu panitia seksi absensi lewat tepat pukul empat sore di area taman tempat gue nunggu anak Fast Track. Sepuluh menit kemudian gue dan temen-temen menuju lapangan. And You Know What? ternyata absensi mulai berjalan sejak pukul empat tadi. Rugi deh gue, tau gitu dari tadi nunggu dilapangan aja :D. Tapi ya sudahlah, toh sudah terjadi.
     Setelah semuanya terkumpul dan berbaris sesuai kelompok masing-masing dan kelompok delapan makin sedikit jumlahnya karena Ucup berhalangan hadir. Kita kembali diminta untuk mendendangkan yel-yel morris, yel-yel kelompok dan diskusi mau bawain kreasi apa pas di auditorium nanti. Secara pas di Situ Lembang kelompok delapan gak nampilin tarian ataupun nyanyian seperti kelompok lain. Dan kita sepakat nyanyi lagunya Peterpan “Semua Tentang Kita.”
     Di mulai dari kelompok satu, satu persatu mulai berlari menuju gedung auditorium. Hingga akhirnya tiba giliran gue. Di depan pintu auditorium kita disambut oleh kakak-kakak peralatan, dan kakak yang itu ada di sana, membuat pipi gue sedikit merah jambu #eh. Kita berbaris seperti rangkaian gerbong kereta api, eh nggak deh … lebih mirip antrian sembako murah. Gue melangkahkan kaki menuju anak tangga, menunggu giliran eksekusi.
       “Kamu tau siapa saya?” seorang kakak anggota peralatan bertanya pada temanku.
       “Siap, tahu kak!”
       “Iya, keterlaluan kalau kamu tidak tahu siapa saya! kita kan sekelas kalau pelajaran matematika diskrit.
       Sontak, gue pun mengulum tawa, iya memang keterlaluan kalau gak hafal sama si kakak yang itu. Dia memang selalu hadir saat pelajaran matematika diskrit bersama lima orang kakak kelas lainnya. 
       Apes, sial atau anugerah buat gue? ah entahlah … kenapa gue ditanyain sama dua panitia ini. Ibaratnya mereka adalah ujung tombak dari acara ini. Gue ditanyain alesan kenapa pengen lulus dari morris sama ketua himpunan dan koordinator acara morris. Untung aja gue bisa jawab walaupun gue memakan waktu cukup lama daripada temen-temen kelompok yang lain. “Ah leganya, akhirnya gue selamat,” kata gue saa terlepas dari mereka.
       Yeeea, saatnya hiburan. Kita mendapatkan hiburan spesial dari salah satu band kampus “K.S.I.T” yang anggotanya adalah anak-anak teknik informatika campuran D3 sama D4.  Selain itu, gue gak bakalan lupa sama penampilannya kakak-kakak peralatan. Diawal aja mereka udah bikin ketawa gara-gara kesandung kabel. lima dari mereka menempatkan mic di depan mulut masing-masing. Tapi anehnya, mereka nutupin mulut mereka pake slayer. Mulailah terdengar suara dari belakang panggung dengan lagu Budi Doremi “Do-re-mi”.
       Sial, ketipu deh kita semua ternyata yang nyanyi cuma kakak yang itu, ya … kakak yang itu. Kakak yang membuat Yunita, Apri, Endah dan Hakim memandang gue -___-. yang lainnya bertugas untuk menari dengan gaya cuci-cuci jemur-jemur. asli ini menghibur banget. Selanjutnya dihibur oleh divisi-divisi yang lain. 
         Yihaaa… setelah acara hiburan selesai, mulailah satu persatu ketua kelompok diundang untuk masuk ke ruangan eksekusi. Entahlah mereka ditanya apa aja. Dingin, gelap, rada ngeri soalnya si kakak bagian medik yang itu tu … masang wajah perangnya lagi. Hueek. Lagi-lagi gue sama Indira harus nahan tawa dengan kejahilan dari salah satu kakak komdis. Dia niupin bulu kuduk peserta dari belakang.
     Itu eksekusi para ketua rasanya lama banget deh, lama banget, bener-bener lama. Sampai akhirnya terdengar suara aneh dari salah satu cewek personil kelas Fast Track. Awalnya gue mikir dia itu kesurupan loh.
     “Apa? kenapa? apa …?” suaranya terdengar nyaring dan cukup keras, cukup membangkitkan kakak-kakak panitia untuk mendekatinya.
      Ternyata teman disebelahnya merasa terganggu dengan bunyi musik yang berasal dari headset dia. Dia takut jika kakak-kakak panitia mengetahui hal itu. Maka dari itu dia memperingatkan personil FT itu untuk melepaskan headsetnya. Tapi dengan wajah polos dia malah bilang Apa? kenapa? apa?” hahaha. sumber “Jeng Yunita” maklum gue duduk di barisan 3 terakhir dari belakang, jadi gak jelas sama kejadian itu.
      Lampu auditorium kembali dinyalakan. Dan tibalah pada pengumuman lulus tidak lulus yang sedikit drama. Sebagian dari kelompok masing-masing ada yang lulus dan tidak lulus. Dan … yang bikin gue gak percaya adalah Yunita tidak lulus. Oke fine, namanya juga de-ra-ma. 
      “Siapa yang mau nuker kelulusannya sama temen kelompoknya?”
      Sertifikat udah di tangan, kalau mau egois ya biarin aja mereka gak lulus. gue rasa isi kepala mereka kayak gitu. Munculah Apri dan Hakim yang menyelamatkan salah satu teman sekelompoknya. Jadilah gue juga berani buat maju. Kan kita temen, susah senang sama-sama. dan sertifikat kembali melayang. Hohoho akhirnya dengan misi penyelamata itu. kelompok masing-masing semuanya dinyatakan lulus. Dan gue yang pas CB dinyatakan hampir gak lulus mau dikirim secapa AD, kini selamat dan mendapatkan jaket Morris yang super tebel untuk pertama kalinya. Dan jam dua belas malam lebih berapa menit, kami baru selesai dari acara Pasca Morris. 
Ospek pun selesai …. bersambung ke UAS dan proposal proyek II

Tinggalkan komentar