Hallo, adakah yang masih melek? Kalau berencana mau tidur, jangan lupa cuci kaki, tangan, muka dan gosok gigi ya. Nah malem ini eh udah pagi ya? Pagi ini aku akan menceritakan tentang Pepsodent Herbal Action 123 yang disponsori oleh Home Tester Club Indonesia dan Pepsodent tentunya. Tahu kan tagline-nya Pepsodent yang ngehits apa? Yup, “Senyum Indonesia, Senyum Pepsodent.”
Nah aku sekeluarga udah klop sama produk pasta giginya Pepsodent tapi yang original. Yaelah udah kayak makanan ya. Enggak, maksudnya kan ada yang buat gigi sensitif, herbal dan blablabla. Diperjelas lagi ya, yang kemasannya putih. Suka sama Pepsodent itu karena aroma, rasa, bikin seger dan enggak bikin mual. Jadi pas dapet testernya dari HTC_ID seneng banget dong.
Pepsodent Herbal Action 123 singkatnya Pepsodent Herbal ini menurutku go-green banget. Iya, serba ijo lho. Mulai dari kemasan kartonnya, kemasan pasta giginya yang berwarna hijau. Kemudian dari bahan-bahan alami seperti : daun sirih, garam dan jeruk nipis. Dan warna pasta giginya juga hijau lembut. Nih penampakannya :
Jadi keunggulan Pepsodent Herbal dari saudaranya apa dong? Keunggulannya adalah, selain merawat kesehatan gigi, mulut dan gusi … Pepsodent Herbal ini bisa mencegah gejala panas dalam dengan formulasi yang lebih lembut, diperkaya oleh kombinasi bahan yang alami dan diproses secara ilmiah. Dan mulut tetap segar. Sebelum aku jelaskan bagaimana rasanya setelah mencoba Pepsodent Herbal ini, mari simak dulu fungsi daun sirih, garam dan jeruk nipisnya dalam produk pasta gigi ini.
Daun sirih dikenal sebagai anti kuman agar gigi dan mulut tetap sehat. Garam sebagai bahan alami yang bermanfaat bagi mulut. Jeruk nipis membantu memberikan rasa segar dan formulasi yang diproses secara ilmiah dengan Calcium dan Flouride untuk gigi tetap sehat dan kuat.
Setelah mencoba, memikirkan, dan menimbang. Akhirnya aku memutuskan aku mau move on dari dia *nyengir. Maksudnya dari Pepsodent yang sebelumnya. Kamu jangan suudzon dulu atuhlah. Move on dari dia (manusia) mah sudah sejak bulan lalu. Kenapa aku mau move on? Karena aku merasa lebih nyaman sama Pepsodent Herbal ini.
Pasta gigi ini datang disaat yang tepat. Tanggal 2 juli 2016. Produk yang paling cepat pengirimannya. Saat itu aku masih dalam tahap menyembuhkan panas dalam. Coba kamu bayangin, udah flu, batuknya membandel, kemudian kena panas dalam di sisi kiri dan kanan mulut. Mana panas dalamnya nutupin gigi yang paling belakang. Rasanya tuh jadi kayak sakit gigi, padahal bukan. Mau makan jadi susah. Mau minum di siang hari enggak bisa (bulan puasa).
Aku juga bingung sendiri lho, kenapa bisa panas dalam padahal enggak makan-minum yang aneh-aneh. Ternyata ya, setelah baca di kemasan karton Pepsodent Herbal ini … pemicu panas dalam adalah gaya hidup penuh stress dan diet yang tak seimbang. Hayo, kamu jangan mikir kalimat setelah dan ya yang cocok sama aku. Kamu salah, yang sebelum dan yang bener. Yup, aku stress total. Mau bukber enggak punya uang, mau lebaran enggak punya baju baru, mau lebaran belum bisa bagi angpau, mau lebaran belum ketemu sama mas jodoh. Ini serius lho, serius bercandanya. Yang bikin stress itu adalah enggak punya uang dan udah mau ketemu lebaran lagi tapi belum punya kerja. Pukpukpuk.
Nah pas panas dalam dikasih tester produk ini ya aku happy dong. Yup, percaya enggak percaya pasta giginya membantu proses penyembuhan panas dalamku. Selain itu, membantu mengurangi karang gigi yang baru nemplok. Itu lho yang baru kuning-kuning. Dan seneng banget sama sensasi dingin di mulut tapi enggak bikin gigi ngilu. Tapi soal mulut tetap segar sih enggak terlalu. Cuma pas habis sikat gigi sampai satu menit kemudian aja. Setelahnya sih biasa aja.
Jadi buat kamu yang ingin mencegah gejala panas dalam, ingin gigi dan mulutnya sehat. Jangan lupa atuh ya sikat gigi dua kali seharinya pakai Pepsodent Herbal. Aku rekomendasikan buat kamu, terserah mau diturutin atau enggak.
Aku akui, sikat gigi sebelum tidur itu adalah hal yang bikin males diurutan kedua setelah cuci muka. Iya, soalnya kalau habis kena air, ngantuknya biasanya enggak jadi. Tapi coba diinget-inget lagi deh, flash back ke masa-masa sebelumnya.
Dulu, waktu SD … entah kelas satu entah udah kelas dua. Pernah ada penyuluhan cara menyikat gigi yang baik dan benar. Dibonusin lagu kayak gini :
//Aku gigi mulut rumahku
Agar sehat dan kuat, aku harus di sikat
Setiap hari
Sehabis makan dan sebelum tidur
Dengan pasta gigi berflouride
Makan-makan bergizi
Dan setiap enam bulan sekali pergi ke dokter gigi
Sehat selalu senang rasanya.//
Coba deh yang males sikat gigi, tapi giginya masih utuh. Belum bolong apalagi keropos. Karang giginya masih kuning belum keras, yang rajin ya buat sikat gigi. Demi kebaikan diri sendiri. Kalaupun enggak sanggup rutin ke dokter gigi, seenggaknya rutin sikat gigi lah yaa. Sebagai wujud rasa terima kasih karena dengan adanya gigi kamu bisa ngunyah makanan sampai buka kemasan plastik. Jangan sampai nyesel kek aku. Iya, ke dokter gigi karena kepaksa. Dokter umum salah diagnosa keluhanku. Katanya dari gigi yang keropos, coba dicabut ke dokter gigi. Ya, aku nurut aja. Padahal keroposnya belum parah, sayang kalau dicabut. Akhirnya dicabut juga. Aku kehilangan satu gigi dan enggak mungkin tumbuh lagi. Tapi keluhan aku tetep ada.
Dan kalau udah ke dokter gigi, apa cing lanjutannya. Suruh bersihin karang gigi. Ngilu dong sama bunyi alatnya, apa lagi pas kena gigi. Agak-agak mahal juga. #salahsendirimalessikatgigi. Dan karang giginya muncul lagi karena kebiasaan sikat gigi sebelum tidurnya enggak berlangsung lama setelah bersihin karang gigi.