Teruntuk, perempuan bermata minimalis yang sebentar lagi jadi seorang ibu.
Hai etet? Apa kabar? Semoga kamu selalu baik-baik di sana ya. Terakhir kita bersua, beberapa hari lalu, kan? Saat aku membalas pesan darimu melalui line. Kamu mengkhawatirkanku soal manusia yang satu itu. Yang sering kuceritakan padamu bahwa aku menyesal. Tenang, aku sudah menghapusnya dari dalam sini, hati. Walaupun kenangannya masih teringat sedikit. Seperti hari ini. Hari di mana empat tahun lalu aku menerima hadiah darinya.
Hai etet, terima kasih karena selalu ada saat aku membutuhkan seseorang yang bisa mendengarkan ceritaku, selain mama. Terima kasih karena tak pernah berubah sedikitpun walau kita jarang bertemu. Kamu, satu-satunya sahabat sejak SMA yang paling jago jaga rahasia. Yang paling dekat dan tak pernah menjauh.
Hai etet yang akhir tahun lalu resmi melepas masa lajangnya dan tahun ini akan menjadi seorang ibu. Selamat menikmati kehidupan baru bersama orang yang kamu sayangi. Aku bahagia, karena etet yang sekarang lebih kuat dan berani dibandingkan etet beberapa tahun yang lalu. Yup, seperti pada surat yang kutuliskan tahun lalu untukmu, kamu harus berani menatap orang-orang disekelilingmu. Jangan biarkan mereka meremehkan kemampuanmu.
Hai etet, kuharap aku bisa selalu menjadi salah satu sahabatmu sampai kapan pun itu. Kuharap begitu. Etet yang kalau ketawa atau senyum matanya tinggal segaris. Etet yang wajanya awet muda kayak baru mau masuk SMA. Etet yang baik hati dan selalu menyenangkan. Sampai bertemu lagi di lain kesempatan.
Dari aku yang lagi-lagi mengaku sebagai sahabatmu.