Resep Buka Puasa : Lobi-lobi Original

By Gemaulani

Alhamdulillah ya, kalau puasa itu suka enggak kerasa. Tahu-tahu udah hari kedua aja dan udah di jam-jam berburu takjil dan masak di dapur. Padahal aku mah enggak masak, cuma melihat ibu masak aja #tolongjanganditimpukinciki #takutnyaakukhilaf. Tapi kemarin-kemarin sih aku sempat bikin lobi-lobi original dalam rangka mewujudkan tagline “berbukalah dengan yang manis,” dan liatin babang Mario Maurer doang mah tentu enggak cukup. Dan sekarang mau berbagi pengalaman bikinnya. Ya, anggap saja aku sedang berbagi resep buka puasa. #iyainplis


Harusnya ini kecoklatan warnanya. Tapi gegara kamera hengpong jadul jadi begini. Yasud anggaplah kebanyakan diedit pake biuti ples


Jadi lobi-lobi ini adalah ubi yang dibentuk bundar-bundar tapi enggak sampe sebesar bola sepak. Ya, kira-kira sebesar bakso harga seribuan. Lebih gampangnya sih sebesar bola pingpong #maafinmutermuter. Di dalamnya diberi isian gula merah (original), karena kalau diberi isian cokelat atau keju juga enak lho. Serius, tahun lalu aku bikin yang isinya cokelat. Tapi enggak dibentuk bundar.
Lobi-lobi isi cokelat
Dan enggak tahu juga kenapa dikasih nama lobi-lobi. Pokoknya kata pedagang keliling yang menjualnya pas aku SD, namanya lobi-lobi. Dan aku juga enggak mau ribet mencari sejarahnya. Karena yang penting buat aku sih bisa dimakan, halal, dan enggak terlalu manis. Karena yang terlalu manis itu kadang cuma basa-basi, dan lama-lama bikin eneg. Ya udah sih ya, sekip aja ini mah, langsung aja ke resep buka puasa eh lobi-lobi originalnya.
Alat-alat :
1. Boleh wajan, boleh teplon, yang penting bisa dipake menggoreng. Jangan lupa cungkir eh spatula. Apa sih itu namanya yang buat membolak-balikan di wajan. Itulah pokoknya. Plus seroknya.
2. Kompor yang tentunya bisa mengeluarkan api yang cukup untuk memasak. Jangan sampai mati di tengah jalan.
3. Wadah berukuran sedang untuk mencampurkan semua bahan.
4. Pisau dan talenan.
5. Piring saji

Bahan-bahan :
1. Ubi yang sudah matang dan dikupas kulitnya secukupnya (aku pakai yang ukurannya sebesar kepalan tangan 5 buah). Dan mengupas kulit ubi yang udah matang itu sama malesnya kayak mengupas kulit kentang yang udah matang. Lama dan kudu hati-hati biar dagingnya enggak kebuang. Boleh ubi warna apa aja. Tapi aku pakainya yang kuning.
2. Tepung kanji secukupnya (aku pakainya 6 sendok makan)
3. Gula merah yang digerus (aku pakai 3 biji yang kecil tapi)
4. Minyak goreng secukupnya.
Cara membuat :
1. Masukan ubi yang udah dikupas wadah yang disediakan. Boleh ditumbuk boleh diremas, pokoknya biar ubinya jadi lembut. Tapi jangan di blender juga dong.
2. Campurkan tepung kanjinya. Jangan sekaligus. Sedikit demi sedikit aja biar tahu tekturnya udah pas atau belum. Kalau udah pas biasanya jadi lebih padat dan warnanya jadi kuning lembut. 

Ibaratnya tepung kanji ini kayak telor saat membuat perkedel. Menyatukan cinta kita bahan utamanya. Ya itu Ubi, kalau enggak dicampur tepung kanji ya yakinlah ambyar.

3. Ambil adonan secukupnya. Lalu pipihkan dan masukan gula merah yang sudah digerus secukupnya. Tergantung selera. Kalau suka manis, ya isiannya yang banyak aja kayak misro. Lalu bentuk bulat. Enggak bulat juga enggak pa-pa sih. Mau dibentuk lope-lope juga silahkan.

4. Panaskan minyak, masukan lobi-lobi hingga terendam minyak. Masak dengan api sedang atau kecil. Supaya matang merata.
5. Tunggu hingga kecokelatan. Hati-hati gosong. Lalu tiriskan.
6. Tata di piring saji. Dengan bahan secukupnya di atas tadi. Aku bisa membuat dua piring kecil lobi-lobi. Satu piring buatku, satu piring buat bapak dan ibu #pelityaampun.
Dan selamat menikmati lobi-lobi dengan lelehan gula merah di dalamnya. Ini manisnya pas, karena ubinya sendiri udah manis. Cukuplah untuk ganjal perut sebelum menyantap hidangan utama. Sebenarnya agak mirip misro ini. Tapi kalau misro enggak pake tambahan tepung kanji, karena terbuatnya kan dari singkong muehehe.
Kalau ada yang nanya, boleh enggak sih diganti tepung terigu. Wah, aku enggak tahu jadinya kayak gimana kalau pakai tepung terigu. Soalnya disuruhnya pakai tepung kanji. Jadi, luarnya itu agak kenyal. 
Akhir kata, terima kasih udah berkunjung ke blogpost kali ini. Semoga bisa bermanfaat walau aku nulisnya kurang bisa serius. Selamat mencoba dan semoga berhasil untuk kamu yang mau mencoba. Sampai bertemu di blogpost selanjutnya.

Tinggalkan komentar