Sudah hampir satu bulanan ini aku malas merawat wajah. Tentu saja akhirnya membuat wajahku kusam, muncul banyak jerawat, berminyak padahal emang berminyak sih. Udah gitu komedo-komedo subur bermunculan di zona T, hidung, dekat kening dan juga di sekitar kedua pipi. Komedo ini jelas terasa gemas sekali kehadirannya ketika aku menggunakan BB Cream dan juga bedak. Enggak rata gitu, kentara banget gengs. Ya salah sendiri ya malas cuci muka.
Ya udah akhirnya ketika enggak terlalu malas gerak, akupun memutuskan untuk pakai masker komedo untuk mengangkat komedo-komedo manja di area tersebut. Kalau dulu ku pernah pakai masker komedo campuran dari putih telur dan pasta gigi, kemudian masker hidung komedo hitam, kemarin aku pakainya yang masker komedo yang terbuat dari gelatin sapi. Klaimnya sih masker organik. Ini karena di kemasan yang mirip kemasan pelembab wajah yang kupakai zaman sekolah dasar enggak ada komposisi bahannya. Adanya cuma cara pakai maskernya aja.
Masker komedo ini bentuknya butiran menyerupai gula pasir, warnanya juga hampir mirip dengan gula pasir. Sedikit lebih kekuningan lembut sih. Cuma yang membuatku enggak tahan itu aromanya enggak banget. Mirip aroma bau bangun tidur atau mendekati aroma ileran.
Cara penggunaannya pun sederhana. Ambil sekitar satu sendok makan masker komedonya, tempatkan pada sebuah wadah. Kemudian berikan air panas atau hangat secukupnya untuk menggumpalkan sang masker. Aku menggumpalkannya pakai sendok makan. Proses yang ininya sih harus sabar pakai banget ngaduknya. Soalnya harus menyatu halus, aku sih suka masih ada beberapa yang belum larut karena cape meratakannya.
Setelah itu, aplikasikan maskernya di area yang diinginkan dengan merata dan jangan terlalu tipis. Soalnya kalau terlalu tipis nanti saat proses mengelupaskannya susah. Ujungnya malah jadi kayak sisa keluaran uap nasi saat proses memasak. Pengalaman pertama aku pakai masker ini kayak gitu soalnya.
Setelah dianggap merata, tunggu sekitar 15-20 menit sih kalau di kemasannya. Tapi dari yang kurasakan sih sekitar 10 menit juga udah bisa dikelupasin dan berhasil mengangkat komedo hingga membuat wajahku terasa lebih ringan. saat maskernya kering itu teksturnya mirip kerupuk mentah yang terlihat bening. Tapi setelah berhasil dikelupas, teksturnya lama kelamaan jadi lembut dan bisa dilipat-lipat sebelum dibuang. Enggak enaknya saat mengelupaskan maskernya ini pereus kalau bahasa Sundanya mah, mirip kayak mencabut bulu ketiak. Membuatku menangis.
Untuk hasil mengangkat komedonya, secara keseluruhan aku suka, karena dia cukup ampuh, walaupun yang di hidung sih ya gitu deh harus dua kali. Gemas aku sama komedo di hidungku. Enggak bisa keangkat semua dalam sekali pakai. Namun, walaupun mengangkat komedonya lebih ampuh, dalam kemasannya tidak ada logo halal MUI dan nomor BPOM. Enggak ada nama mereknya juga. Walau ya sejauh aku pakai ini kulitku yang termasuk sensitif
Untuk harga aku enggak tahu juga, karena ini diberikan oleh kakak ipar. Seneng deh punya kakak perempuan itu, walaupun kakak ipar, tapi jadi suka kebagian masker wajah, masker komedo, lipstick, bedak, sandal, kerudung bahkan sampai baju. Bisa minjem benda yang seukuran juga sih, kayak sepatu atau gamis yang notabene ukurannya pasti enggak ngepas di badan.
Ngomong-ngomong, ada yang pernah mencoba masker komedo ini juga enggak. Kalau iya, menurut kamu gimana hasil dan aromanya. Asli aku enggak suka aromanya.