Storytel : Aplikasi Audiobook Untuk Menyelami Isi Buku dengan Lebih Fleksibel

Storytel : Aplikasi Audiobook Untuk Menyelami Isi Buku dengan Lebih Fleksibel

  Saat tak sengaja menemukan review aplikasi audiobook Storytel, saya benar-benar tertarik. Soalnya unik aja gitu, bisa menyelami isi buku tanpa harus dibaca sendiri. Ya, walaupun saya senang membaca sedari SD, terutama buku fiksi. Dua tahun terakhir saya akui, intensitas membaca buku saya tak serajin dulu. Entahlah, waktu 24 jam rasanya sangat kurang, apalagi setelah kehilangan mama. Ketika saya mengunduh dan mendaftar sebagai user di Storytel, saya pun langsung terpesona. Kenapa? Karena banyak novel fiksi dan buku best seller kesukaan saya, seperti Dilan dari Pidi Baiq. Iya plis, saya kalau baca buku kadang suka diulang-ulang kok kalau bukunya sangat membekas di hati dan pikiran. Sebenarnya, kegiatan mendengarkan buku sudah ada sejak lama. Hanya saja, tren mendengarkan buku semakin populer di tahun 2022 ini. Ya gimana, kalau aplikasi audiobook kan kita jadi bisa menyelami isi bukunya lebih fleksibel. Yup, bisa sambil melakukan aktivitas lainnya. Pencinta buku jadi enggak perlu repot-repot mencuri-curi waktu dan nyari tempat yang nyaman. Kenalan Yuk Sama Aplikasi Storytel Audiobook! Storytel adalah platform audiobook yang sudah beroperasi di 20 negara lho gengs. Kantor pusatnya ada di Stockholm, Swedia. Jadi, pengguna aplikasi audiobook ini tentunya udah punya banyak pengguna yang tersebar di berbagai negara.   Apakah cuma bisa streaming book audio saja melalui Storytel? Oh enggak dong, untuk judul-judul tertentu, yang ada simbol kacamata di samping simbol audio (earphone). Kamu juga menikmati buku dalam versi e-book. Lanjut yuk ke fitur-fitur yang ada di Storytel. Yup, bisa baca buku online juga jadinya.   Pada aplikasi ini juga terdapat 500.000 judul buku dalam skala global yang bisa kamu dengarkan. Beberapa judul bukunya seperti yang saya bilang di paragraf kedua. Iya, banyak buku best seller kesayangan pencinta buku. Mulai dari Game of Thrones, Sapiens, Hunger Games, dan Harry Potter Audiobook. Kemudian rekomendasi buku Mariposa, Dilan, Divortiare, Selamat Tinggal, dan Negeri Lima Menara. Fitur-fitur di Audiobook Storytel Indonesia Eits, sebelum mencoba fitur yang tersedia di platform Storytel, kamu tentunya harus download aplikasinya dulu di smartphone. Ada Aplikasi Storytel untuk iOS dan Aplikasi Storytel untuk Android. Yuk download dan install dulu. Udah? Aha kalau begitu lanjut buka aplikasinya dong. Lalu: Ketuk jelajahi aplikasi Pilih bahasa buku. Kalau saya pilih Inggris dan Indonesia Memilih 3 atau lebih kategori bacaan favorit kamu Buat akun Mulai berlangganan Audiobook Indonesia dengan harga promo 39 ribu perbulan. Terjangkau banget kan. Kemudian kamu dapat akses gratis 7 hari pertama. Selesai, kamu bisa mulai mendengarkan buku best seller atau buku kesayangan semua umat manusia, seperti Harry Potter Audiobook. Filter Judul Buku Melalui Search dan Kategori Untuk memudahkan kamu dalam mencari buku yang diinginkan, misal Game of Thrones tersedia fitur search atau cari. Menunya ada di samping tab beranda. Pada menu cari ini terdapat banyak kategori pilihan. Mulai dari romance, fiksi, personal development, buku best seller, buku Indonesia dan series populer. Kemudian young adult.    Kamu bisa cari juga di kolom search yang tersedia berdasarkan judul buku, penulis, narator, dan lainnya. Fitur Rak Buku yang Isinya Berasal dari Save Book Sudah berhasil mendapatkan buku yang diinginkan? Kamu bisa langsung play audionya. Lalu, klik tombol simpan kalau kamu ingin menyimpannya untuk didengarkan kembali lain waktu. Fitur save book ini nantinya masuk ke rak buku. Rak buku ini semacam playlist buku yang akan kamu baca atau dengarkan. Eh ya, di rak buku ini ada fitur sortir buku. Bisa sortir dari yang baru dibaca. Kemudian judul a-z, penulis a-z, tanggal rilis, hingga tanggal diubah. Bisa juga di filter berdasarkan daftar buku, termasuk settingan menampilkan buku anak. Fitur Listening Goal Siapa yang suka punya target baca buku perminggu, bulan, tahun? Aha mendengarkan buku juga bisa lho untuk menentukan target listening goal. Yup, ada fitur listening goal …

Read More

3 Cara Mendapatkan Buku Bacaan Gratis

Sebagai orang yang suka baca, terutama fiksi. Tapi terkendala belum bisa beli, di zaman dimudahkan teknologi, aku jadi bisa punya buku bacaan gratis. Gratis di sini maksudnya tanpa harus meminjam ke teman, gedung perpustakaan, nongkrong berjam-jam di toko buku yang udah jelas letaknya jauh dari rumah, ataupun membelinya baik dalam bentuk cetak maupun e-book. Bisa dibilang sejak tahun 2016 aku selalu punya novel buat dibaca walaupun enggak beli. Tentunya ada sedikit usaha yang dilakukan. Sungguh dalam relung hati terdalam, inginnya sih beli semua buku yang ku sukai, tapi ya gimana, isi dalam dompet belum mampu. Doain aja nanti jadi kaya raya juga kaya hati supaya bisa beli buku-buku yang diinginkan setiap waktu. Walaupun enggak beli, tapi udah kapok buat  berupa e-book dengan format PDF yang bertebaran di internet. Soalnya itu pdf enggak jelas asal usulnya. Selain takut disisipi virus, di sisi lain juga itu pdf bukan berasal dari penulisnya. Ku enggak mau terus merasa berdosa karena menikmati karya orang lain lewat jalan yang salah. Terasa sih sama diri sendiri kalau nulis sebuah cerita apalagi novel itu enggak mudah. Bahkan ada yang butuh waktu sampai bertahun-tahun dulu sebelum akhirnya terbit.  Makanya begitu tahu bisa mendapatkannya tanpa bayar tapi legal, ya aku juga ingin memberitahukannya pada siapa saja yang mungkin enggak sengaja terdampar di sini. 1. Ikut giveaway atau booktour di media sosial penerbit ataupun bookworm Jikalau kamu menginginkan punya buku bacaan versi cetak tanpa membayar, cukuplah kamu ikutan giveaway di media sosial penerbit, ataupun bookworm. Cari aja di instagram, twitter dan facebook deh. Dari mulai penerbit Twigora, Mizan, BIP, Divapress dan masih banyak lagi yang lainnya suka bagi-bagi buku lho. Yang sering aja kepoin akun-akunnya. Lihat postingan ini di Instagram “Manusia memang sok tahu. Tuhan sudah melarang, tapi tetap bersikeras. Mengabaikan kata-kata-Nya dengan sadar. Tapi, kita salah. Tuhan melarang karena memang itu yang terbaik untuk hamba-Nya.” – 101 *** Di imamin sholat sama babang Duncan Maxwell, Di masakin makanan lezat, diajarin masak plus di sayangin babang Duncan … aku rela ngahaha #ngayal. Kalau di #loveinedinburgh jadi tahu seputar parfum. Di sini jadi tahu seputar gaun pengantin, sama bikin sponge cake. Auckland nggak kalah syantik sama Edinburgh ๐Ÿ˜ Babang Duncan itu nggak suka dikasih kejutan tapi ngasih mulu kejutan nih di tiap lembarnya. *** Kelly-Sherwin, Duncan-Nuke. Nuke itu temen SMA-nya Kelly. Bogor emang super sempit ๐Ÿ˜ข konfliknya asik buat diikuti. Ada part yang bikin kesel, ngeri, kecewa, sedih, senyam-senyum sendiri, kaget. Nano-nano. Endingnya sama sekali di luar dugaanku. ๐Ÿ‘ Pokoke suka sama Love in Auckland ๐Ÿ˜˜ #loveinedinburgh #loveinauckland #aroundtheworldwithlove #aroundtheworldwithloveseries #batch2 #2016 #gramediapustakautama #gramedia #indahhanaco #happyreading๐Ÿ“š 3/3 Thanks to kak @indah_hanaco & kak @rizkymirgawati ๐Ÿ˜Š Sebuah kiriman dibagikan oleh Gilang (@gemaulani) pada 25 Jan 2017 jam 12:29 PST Untuk bookworm maupun bookbloggernya bisa kepoin @NovelAddict_, @RizkyMirgawati, @lucktytgs, @inokari_ dan masih banyak lagi aku lupa akunnya. Banyak tuh giveaway buku dengan persyaratan yang enggak ribet. Selain itu, bisa ikut booktour di blog bookworm yang ditunjuk penerbit biasanya ada cukup banyak buku berjudul sama yang dibagikan dengan rentang waktu berbeda-beda. Baca Juga :  Serunya Launching Buku Aku dan Alam Semesta Cuma yang perlu diingat, jangan patah semangat buat ikutan giveawaynya! Kalau itu buku udah rezeki kamu, pasti kamu yang menang. Kalau belum menang, ya udah tandanya itu belum berjodoh sama kamu. Coba lagi yang lainnya, jangan menyerah. 2. Pinjam di aplikasi perpustakaan online Berkunjung ke perpustakaan bagiku menyenangkan selama ada novelnya. Ya gimana ya, aku kan anaknya suka fiksi dibandingkan non-fiksi. Kalaupun terpaksa baca non-fiksi, sebagian besar karena berurusan sama tugas (waktu sekolah). Dan sekarang seneng banget karena ada perpustakaan online.   Aku jadi bisa pinjam kapan saja, di mana saja, sambil rebahan pun bisa. …

Read More

Trik Sederhana Agar Semangat Belajar Menulis

Tidak dipungkiri lagi jika kehadiran internet memang mempermudah kita sebagai manusia untuk belajar banyak hal. Termasuk belajar menulis cerita. Mau itu cerita pendek, fiksi mini, novel, cerita anak, ataupun buku terkait ilmu pengetahuan.    Selain itu, kita pun bisa menulis di mana pun kapan pun tanpa memerlukan pena dan kertas karena sudah ditunjang oleh gawai yang memadai. Sehingga ada banyak aplikasi digital yang bisa digunakan baik di komputer, laptop sampai smartphone. Hingga mengantarkanku pada angan-angan untuk menjadi seorang penulis novel. Sayangnya tidak semudah itu ferguso. Segala kemudahan yang kurasakan ternyata tak serta merta membuatku bersemangat untuk menyelesaikan tulisanku. Semuanya mengendap di folder laptop, hingga ide-ide yang berkelebat bahkan bergulat di kepala pun akhirnya menguap.    Ternyata aku lebih suka menuliskan status berbumbu kesedihan di media sosial, termasuk kisah cinta yang kandas bersama mantan. Hingga akhirnya membuatmu pergi karena bosan. Sungguh berbeda dengan aku yang bersemangat di masa lampau. Apalagi saat baru belajar menulis bersama mama.   Efek Dibacakan Dongeng Sebelum Tidur Oleh Mama Bisa dibilang aku sungguh merasa beruntung, karena saat masih kanak-kanak mama sering membacakan sebuah cerita ataupun dongeng sebelum tidur. Hingga kebiasaan itu membuatku senang membaca buku cerita, termasuk majalah bobo hasil meminjam dari tetangga.   Selain itu, mama juga tak pernah lelah mengajarkanku untuk belajar menulis. Dari mulai membentuk sebuah garis yang nantinya ditarik dan membentuk huruf, hingga membentuk kata dan rangkaian katanya menjadi sebuah kalimat. Baca Juga : Cara Mendapatkan Buku Bacaan Gratis Setiap malam, sebelum rasa kantuk menggelayuti kedua mata, mama akan memberikanku peralatan menulis yang bertambah setiap harinya. Dimulai dari pensil, penghapus, pulpen, pensil warna hingga spidol berukuran sedang.    Mama juga menyiapkan buku tulis yang masih putih bersih. Kosong melompong tanpa dosa. Tentu saja semua peralatan itu diperbolehkan kupakai juga di siang hari saat mama tak mendampingiku belajar menulis. Yang pada akhirnya membuat lembaran halaman buku dipenuhi coretan abstrak. belajar menulis   Belajar Menulis Bersama Mama Aku sangat ingat kalimat apa yang pertama kali ditulis dan legend banget. Kurasa kamu juga tahu deh kalimatnya.  Iya, itu adalah kalimat : “Ini Budi!” dilanjutkan dengan “Ini Ibu Budi.”    Beruntung sekali ya yang bernama Budi. Soalnya dikenal di seluruh negeri ini. Kenapa saat itu tak terpikirkan untuk menulis namaku sendiri saja dan nama mama. Ya, namanya juga masih kanak-kanak, masih dalam masa-masa meniru dan menuruti orang dewasa. Setelah mulai lancar menulis atau lebih tepatnya tulisanku bisa dibaca oleh orang lain. Maka mama pun mulai memperkenalkanku pada huruf kecil, besar, dan tanda baca.    Ya, semuanya bertahap dan aku sungguh bersemangat untuk terus belajar menulis. Hingga tertarik untuk belajar huruf tegak bersambung. Mama bahkan mendukungku dengan membelikan buku bergaris, khusus untuk belajar huruf tegak bersambung.   Hadiah Diary dari Mama Jadi Semakin Membuatku Suka Menulis Mungkin melihat aku yang semangat belajar menulis dan juga kepribadianku yang pemalu. Ya walaupun sekarang lebih banyak malu-maluinnya. Mama pun menghadiahiku sebuah buku diary berwarna merah muda, bergembok dengan gambar sampul depannya karakter zodiakku.   Mama bilang aku boleh menuliskan semua keluh-kesahku di sana jika aku sedang tak ingin menceritakannya pada mama. Diary itu sangat membantuku untuk mengeluarkan semua yang mengganjal dalam hati dan pikiran tanpa perlu diketahui oleh orang lain. Baca Juga : Cara Mengubah Format DOCX ke DOC Terima kasih mama, karena trik sederhana darimu, aku masih terus belajar menulis hingga saat ini. Walaupun terkadang tulisanku yang berupa deskripsi di media sosial membuat seseorang bahkan beberapa orang salah paham. Aku sadar, aku memang harus lebih banyak lagi belajar menulis yang baik dan benar.   Menulis yang bermanfaat untuk orang lain. Tenang, semuanya berproses kan. Seperti aku yang dulu menulis diary rahasia namun kini beralih pada diary yang bisa dibaca semua …

Read More

Serunya Launching Buku Aku dan Alam Semesta – DE LARAS

Dua tahun belakangan ini aku beberapa kali membaca buku cerita anak, dan rasanya sungguh menyenangkan. Mungkin karena cerita anak disertai ilustrasi yang menarik. Oleh sebab itu, aku jadi membayangkan bisa membaca buku cerita bersama anak-anakku kelak di masa depan. Tolong biarkan aku yang masih sendiri tanpa tambatan hati ini berimajinasi, walau sungguh ku tak tahu akan ketemu jodoh duluan atau malah ajal duluan. Kan usia enggak ada yang tahu.. Makanya, saat bisa menjadi salah satu dari Kumpulan Emak Blogger (KEB) Bandung yang ikut launching buku cerita anak “Aku dan Alam Semesta,” dari mbak De Laras ini, aku yang belum jadi emak-emak ini sungguh bahagia sekali. Soalnya dari judulnya saja udah menarik perhatianku. Membuatku penasaran, terbayang kan kalau alam semesta itu luas, ada banyak hal yang bisa ditemukan di alam semesta. Belum lagi penerbitnya ITB Press. Yang mana terkenal sebagai penerbit buku-buku non-fiksi di bidang ilmu pengetahuan sesuai jurusan-jurusan yang ada di ITB.  Lalu pada kesempatan kali ini menerbitkan buku cerita anak yang masuk dalam kategori fiksi. Benar saja,  Pak Edi Warsidi selaku Editor ITB Press bilang, kalau buku cerita anak “Aku dan Alam Semesta,” ini berbeda dengan yang sudah beredar di pasaran. Buku cerita anak yang langka karena membawa pesan tentang kearifan lokal dan juga ilmu pengetahuan. pak Edi Selaras dengan pernyataannya Pak Edi, Pak Arief (Ir. Arief Arianto, M.Sc.Agr) yang merupakan rekan mbak De Laras di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada bidang yang sama (perekayasa) sekaligus putra dari Professor Bambang Hidayat pun menyatakan hal yang sama. Buku cerita anak “Aku dan Alam Semesta,” ini tak hanya sekadar buku anak-anak. 10 cerita pendeknya ini menjadi inovasinya mbak De Laras dalam bidang pendidikan dan juga ilmu pengetahuan. Jadi setelah membaca buku cerita anak ini, tanpa sadar kita juga sedang belajar. Belajar dengan cara yang menyenangkan termasuk tentang menghitung jarak bintang. paling kanan dari layar – pak Arief Pada setiap cerita dalam buku “Aku dan Alam Semesta,” ini pun memiliki pesan untuk disampaikan. Seperti harus memiliki cita-cita dan visi ke depannya mau apa, jadi tidak hanya sekadar berjalan di dalam kehidupan. Soft skill pun harus ditambah. Pengingat banget ya teman-teman. Hal unik lainnya dari buku cerita ini ada pada bagian mbak De Laras berdiskusi dengan Profesor Bambang Hidayat, seorang Astronom Indonesia dan juga Guru Besar ITB, serta Prof Reini Wirahadikusumah, Rektor ITB terpilih 2020-2025. Fakta yang sungguh membuat aku takjub. Ya gimana, ini buku cerita anak tapi narasumbernya professor. Jadi semakin penasaran kan ingin membacanya sendiri. Apalagi cover depan bukunya ku suka. Cantik. Baca Juga : 3 Cara Mendapatkan Buku Bacaan Gratis Mbak De Laras Membaca buku cerita anak “Aku dan Alam Semesta,” setebal 161 halaman, yang tidak hanya terdiri dari 10 cerita pendek tapi juga memiliki 41 ilustrasi di dalamnya. Di mana inspirasi mbak De Laras dalam membuat buku ini adalah kenangan masa kecilnya bersama sang ayah. Di mana ayahnya mbak De Laras ini menyampaikan cerita tentang bintang kejora saat mengamati fenomena alam di malam hari. Yang kemudian membawa mbak De Laras untuk mempelajarinya lebih jauh dan mendapati fakta bahwa bintang kejora sebenarnya bukan bintang, melainkan planet Venus. Mak Elisa Koorag Buku cerita anak “Aku dan Alam Semesta,” ini memakan waktu 10 bulan hingga terbit. Dan tentunya tidak hanya berbicara tentang Bintang Kejora saja. Tapi juga dipadukan dengan cerita mengenai anak Indonesia dan alam semesta serta lingkungan … yang tentunya harus dijaga dan dipahami. Inilah 10 judul cerita di dalamnya : 1. Venus, Kejoraku 2. Aku, Sang Pemburu Koin dari Huta 3. Bahari, Anak Suku Laut yang Pemberani 4. Jarak Bintang Dari Kaki Gunung Bromo 5. Mira, Penenun Muda dari Sumba 6. Otto Mengkudu 7. Ronggur, Sang Calon Nahkoda …

Read More

Petualangan Seperempat Abad – Haris Firmansyah

Judul : Petualangan Seperempat Abad Penulis : Haris Firmansyah Editor : Dion Rahman Penata Letak : Kum@rt Fitriani Latifah Desainer Sampul : @hhonhon Penerbit : PT Elex Media Komputindo ISBN : 978-623-00-0391-2 Tahun Terbit : 2019 Tebal : vi + 174 hlm Harga Pulau Jawa : Rp. 50.000 Kategori : Personal Literature 15+ Blurb : Bagi orang-orang kebanyakan, usia dua puluh lima berarti sudah punya pekerjaan tetap dengan gaji lumayan. Bisa ngopi siang-siang di Starbucks tanpa mikirin besok makan sama apa meski punya cicilan mobil sama KPR. Punya pasangan yang bakal mengisi rumah impian yang siap sedia memasakkan makan malam yang lezat, dan sosok yang bakal mengisi jok sebelah sambil mendengarkan curhatan-curhatan mumet selama di kantor. Iya, itu curhatannya orang-orang. Sebenarnya gue juga orang, tapi sayangnya belum mengarah ke sana. Boro-boro. Status di kantor masih pegawai kontrak, rumah masih numpang di orangtua, baru saja diputusin sama calon istri minggu lalu gara-gara gue belum semapan yang dibayangkan. Dan sekarang gue sedang berusaha menemukan diri gue dalam menghadapi quarter life crisis di usia yang sekarang. *** “Namun, itu hanya rencana indah, kenyataannya gue kebanyakan tidur siang dan mimpi indah.” Hal – 26 Haris, di usianya yang memasuki seperempat abad dalam buku ini mengaku selalu menulis resolusi setiap tahunnya. Termasuk resolusi untuk bisa liburan ke luar negeri karena merasa terpengaruh oleh buku bacaannya selama ini. Sebagai lulusan SMK jurusan Listrik yang akhirnya melanjutkan kuliah D2 di jurusan komputer akuntansi. Baca Juga : I Will Survive – Riawani Elyta & OCI Y.M Perpindahan jurusan yang berbeda ini dijadikan sebagai bahan olok-olok oleh teman sekelasnya semasa kuliah. Setiap ada kerusakan barang elektronik, semua menunjuknya untuk memperbaiki. Padahal, walaupun sekolah di jurusan Listrik, Haris lebih banyak membaca novel dan komik hingga akhirnya bermimpi menjadi penulis seperti idolanya daripada bercita-cita jadi pegawai PLN. “Namun, semua sudah terjadi. Sebagai seorang manusia, seharusnya gue nggak boleh menyesali apa yang sudah terjadi. Sekarang yang harus gue lakukan adalah menjalani peran dengan ikhlas.” – Hal 59 Haris baru mulai memiliki pacar saat masuk bangku perkuliahan. Dia mengantar jemput pacarnya naik angkot di depan gang rumah pacarnya, karena hubungan mereka termasuk dalam kategori backstreet. Bahkan sampai Haris bermotorkan motor pilihan orangtuanya pun, dia tetap belum bisa dipertemukan dengan orangtua sang pacar. Berkali-kali masuk ke tahapan hubungan ke jenjang serius karena merasa cocok satu sama lain, sayangnya jenjang serius itu tak hanya melibatkan dua orang yang saling mencintai saja, tapi dua keluarga di dalamnya. Jadi … Selaras dengan kisah cintanya yang enggak berjalan mulus, pun tentang mendapatkan pekerjaan. Banyak rintangannya hingga ketika sudah nyaman dengan sebuah posisi pekerjaan pun, dia harus mengambil sebuah keputusan yang cukup berat, apalagi setelah dikompori seniornya untuk resign. Kompor yang pada akhirnya punya maksud terselubung. Bagian yang so sweet sekaligus so sad : kepada kekasih gue saat itu, gue menunjukkan calon hunian kami berdua via video call. “Ini rumah masa depan kita,” ucap gue sembari menyoroti isi rumah yang terdiri dari dua kamar tidur dan satu kamar mandi. “Satu kamar bisa kita isi dengan buku-buku koleksi kita yang banyak. Biar impian kamu punya perpustakaan pribadi terwujud.” — ceweknya menanggapi dengan girang. Haris juga menceritakan seputar perjalanannya menjadi penulis cerita komedi, cerita tentang temannya dan juga cerita tentang memelihara tuyul dalam bentuk sinetron dengan gaya bertuturnya yang khas. Baca Juga : Ubah Krisis Jadi Bisnis | Buku Motivasi ***  “Mungkin rezeki seseorang memang mengikuti selera humornya : receh.” –  Hal 138 Buku yang masuk ke kategori personal literature dengan tagline : sebuah cerita komedi ekonomi ini memiliki cover yang buat aku pribadi sih mengundang banyak tanya. Ada hubungan apakah Haris yang mukanya datar itu dengan anak-anak berseragam SMA, termasuk …

Read More

Ketika Kribo Mengenakan Jilbab – Nuniek KR

Judul : Ketika Kribo Mengenakan Jilbab Penulis : Nuniek KR Penyunting : Muhammad Hakim Desain Sampul : Sulistyo Penata Letak : Neni Yuliati Penerbit : Bhuana Ilmu Populer (BIP) Tahun Terbit : 2018 Jumlah halaman : 187 Ebooknya tersedia di : ebooks.gramedia.com Blurb : Jasmine yang akrab dipanggil Juju berambut kribo, sedikit pembangkang, agak nyeleneh, dan galak! Ketika masuk SMA, ia memutuskan memilih sekolah yang sama dengan Syamil, cinta pertamanya.  Eh tak tahunya, ia pun kepincut cowok remaja mesjid yang alim dan ganteng – Khafi. Demi menarik perhatian Khafi, Juju sampai bela-belain jadi anak alim dengan menggunakan jilbab. Tapi, karena rambutnya yang kribo, Juju malah terlihat aneh dan diolok-olok sebagai alien oleh Hasna – si remaja mesjid cantik yang juga naksir Khafi. Sakit hati dan kecewa, Juju kemudian memutuskan kembali menjadi dirinya yang preman serta ditakuti semua orang. Tetapi kenyataan yang ia temukan antara Syamil si bocah bakpau, Khafi si ganteng alim, dan dirinya membuat mata hatinya terbuka lebar. Ia mulai menyadari bahwa jilbab bukan untuk menarik perhatian, jilbab adalah jalannya untuk menemukan jati dirinya. Lalu bagaimana dengan kisah cintanya? Siapa yang paling membekas di hati Juju, Syamil atau Khafi? *** Jasmine aka Juju, cewek bertubuh tinggi, kurus, rambut kribo dan berwajah manis. Sayangnya karena tingkahnya yang nyeleneh, super iseng, galak, lebih ke arah preman itu membuat semua orang, terutama teman-teman SMP nya takut padanya. Hanya ada satu orang yang tak pernah membenci Juju sekalipun sering dikerjai. Cowok bertubuh gemuk, dengan kulit pucat, dan islami bernama Syamil. Teman satu kelasnya yang dipanggil Juju sebagai Bocah Bakpau. Sayangnya, saat kelas 9, Syamil tiba-tiba pindah sekolah. Dan Juju jelas merasakan kesedihan dan kekecewaan. Bahkan di hari perpisahan dengan Syamil, Juju memberikan kenang-kenangan tak terduga untuknya. Alih-alih marah, Syamil justru tetap tersenyum. Dan Juju membenci hal itu. Juju benci perpisahan. Baca Juga : DIA Tak Ingin Kau Menangis Setelah setahun dilaluinya tanpa Syamil, Juju akhirnya memutuskan untuk masuk SMA favorit di provinsi sebelah dan berbasis nilai islam. Karena Juju yakin Syamil akan sekolah di sana. Walaupun cenderung berjiwa preman, Juju merupakan anak yang cerdas. Dan itu menolongnya untuk masuk ke SMA tersebut. Di hari pertama MOS, Juju sudah ditandai oleh beberapa senior perempuan karena dia tak mengenakan jilbab sesuai peraturan sekolah. Tapi Juju tetaplah Juju, dia tetap pede dengan rambut kribonya itu. Di hari kedua malah diwarnai merah muda. Dan dia bertengkar dengan salah seorang peserta MOS. Tapi berakhir jadi teman. Lebih menjijikkan lihat orang yang muka dua kak, di depan cowok  cakep lembut manja kayak malaikat, di belakang kayak setan, sombong, munafik … Hal 69 Selain ditandai oleh senior, Juju juga bertemu dengan senior cowok bernama Khafi. Cowok remaja mesjid yang ganteng dan ditaksir banyak cewek termasuk Hasna yang sama-sama remaja mesjid. Demi menarik perhatian Khafi, Juju belajar mengenakan jilbab. Bukan jilbab sih, Juju lebih ke mengenakan scarf. Yang berakhir dia disebut alien karen rambutnya yang memanjang ke belakang akibat penggunaan hairnet. Sejak hari itu Juju pun berkata tak mau menggunakan jilbab lagi dan kembali pada tujuan utamanya sekolah di provinsi yang berbeda,. Ya, Juju kembali mencari Syamil. Hingga dia dipertemukan dengan kejadian-kejadian yang tak terduga.  Cakep itu bukan kurus – Hal 135 *** Jujur aja, aku tertarik pertama kali mau baca novelnya teh Nuniek yang berbentuk e-book ini karena judulnya. Ya gimana, menarik gitu kan, bikin penasaran gimana caranya orang berambut kribo pakai jilbab. Dan apa iya cuma karena seorang cowok alim doang berjilbabnya. Semua pertanyaan yang menggelayuti pikiranku pun terjawab tuntas.  Aku suka karena penulis membuka rahasia mengapa Juju jadi pribadi yang sedemikian preman begitu. Suka juga karena mengangkat hal-hal yang nyatanya ada di kehidupan sehari-hari. Macam seragam sekolah perempuan …

Read More

3 Dari 10 Seri Mini Novel Panji

Aku kembali lagi dalam rangka curhat sekaligus berpendapat tentang 3 seri mini novel dari 10 seri mini novelnya penerbit Panji. Karena kemarin siang diantarkan dengan selamat oleh pak Pos yang sama, yup … Pak pos yang dua kali nganterin voucher dari AIP. Pak Pos yang ngomong Sunda tapi logatnya Jawa, medok banget. Kenapa cuma tiga? Karena eh karena aku ini kan pengangguran, jadi sisa uang yang ada harus di hemat , supeeer hemaaat. Orang beli buku di Gramed aja nunggu voucher gratisan dulu ngihihi. Malu dong kalau mau beli buku masih minta ke Mama.  Balik ke topik utama. Aku membeli mini novelku sendiri, ya namanya juga penerbit indie … Jadi nggak ada sampel gratisnya. Selain membeli mini novelku sendiri. Aku pun membeli dua novel lain, pertama punyanya mbak Hastira Soekardi dan kedua punya Hasvirah Hasyim Nur yang kebetulan terbit duluan. Sebenarnya sih pengen beli juga karya DeeDee yang judulnya “Amoris Iter,” cuma nunggu postingan terbitnya lama banget, jadilah aku pesen dua buku lainnya bukan tiga. Pertama, aku ulas tentang sertifikat cetaknya. Baiklah, ini untuk pertama kalinya aku dapet sertifikat cetak dan gratis. Aku bahagia tiada terkira sampai hampir teriak-teriak kaya orang gila, untungnya nggak jadi. Sertifikatnya unyu-unyu berwarna biru muda bertuliskan nama penaku yang udah aku patenkan “GE MAULANI” terkesan niru nama kakak yang cakep nan lucu yang kini tayang di sitkom NET TV berjudul “The East” siapa hayo? Yaitu kakak “GE PAMUNGKAS” tapi sungguh nggak berniat niru loh, karna aku sendiri terinspirasi dari nama twitter sendiri @GeMaulani, maaf khilaf malah promosi. Aku berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak penerbit. Pertama karena memilih karyaku jadi sepuluh besar padahal saingannya kece-kece, cetar membahana badai, kedua karena membuatkan cover yang salah satunya aku pilih ini, ketiga karena memenuhi permintaanku supaya bukunya dikirim via pos saja. Entah kenapa aku lebih percaya aja sama kantor pos, karena selalu dianter sampai rumah tanpa alasan. Intinya kecewa sama jasa pengiriman lain di tahun 2014. Mentang-mentang rumahku di desa, paketnya kudu diambil ke kantor terdekat. Keempat aku berterima kasih karena ternyata di dalamnya ada sertifikat cetak. Big thanks pokoknya. Meskipun ada typo-nya. Kedua, aku akan bahas tentang mini novelku sendiri. Soal isinya, aku nggak bisa komentar apa-apa. Loh kenapa yang nulis nggak bisa ngomentarin tulisannya? Begini ya, aku sendiri nggak yakin ini tulisan di dalemnya bagus apa nggak karena sebelum diikutkan lomba aku nggak punya pembaca pertama. Yang sebenernya aku butuh banget untuk mengoreksi ulang. Tapi akhirnya nekat aku kirimkan dan abrakadabra berhasil lolos. Akhirnya ada satu korban juga sih yang rela baca setelah naskah ini lolos. Siapa dia? Aku sering panggil dia mba Upi. Seorang programmer cantik berasal dari Banyuwangi. Dan aku seneng banget pas dia ngasih komentar supaya alurnya diperbaikin biar nggak loncat-loncat. Ok, soal EYD pastinya diriku ini masih berantakan, ditambah narasi dan dialog yang banyak nggak nyambungnya menurutku. Semoga yang membeli karyaku yang ini memaklumi. Oh ya, novel mini ini sebenarnya tergolong mahal. Rp. 36000,- belum termasuk ongkir. Tapi kan setiap penerbit punya hitungan sendiri baik yang indie maupun mayor. Tapi soal kualitas cetakannya sih nggak kalah oke sama buku-buku yang beredar di toko buku. Baca juga : Untuk Dikenang – Mini Novel Pertamaku Judul             : Untuk Dikenang Penulis           : Ge Maulani Penerbit         : Panji Publisher Editor             : Wahyu Suhandi Tata Letak       : Bayuari Wicaksono Layout Isi       : Panji Kreatif Desain Sampul : Panji Kreatif Tebal             : vi+100 hlm; 13 x 19 cm Tahun Terbit   : Cetakan Pertama, Maret 2015 Harga           : Rp. 36000,- (belum termasuk ongkir) Isinya tentang cinta pertama dan cinta pada pandangan pertama semasa putih biru. Jika tertarik silahkan membeli via link berikut Untuk Dikenang atau hubungi penerbitnya di Penerbit …

Read More