Sekeping Kenangan di Asep Stroberi Nagreg

By Gemaulani

Jadi, tanggal 20 Juni 2017 lalu, aku ikut buka bersama bersama segelintir alumni SMPN 1 NAGREG (ESSAN) 2008 kelas tujuh dan sembilan F. Iya da waktu kelas delapan mah kelasnya beda-beda. Acara udah direncanakan entah sejak kapan, yang pasti kalau nggak salah #yabener mah sekitar seminggu sebelumnya aku di WA sama Donat (Dini) dikabari kalau mau mengadakan buka bersama gitu di Liwet Pak Asep Stroberi (Asstro) Nagreg (Limbangan). Terus di e-mail Arip yang nanya nomor kontak yang aktif. Nggak aku bales da udah dimasukin ke grup WA akunya sama Donat.

Jadi nih, aku nggak menjanjikan mau datang apa nggak. Udah kebanyakan janji euy, ini juga lagi berusaha ditepati satu persatu. Ya jadinya aku menyimak aja di grup WA. Di obrolan grup WA sih banyak yang katanya mau datang. Sampai hari h tiba satu persatu hilang bahkan katanya keluar dari grup. Eh, masalah keluar dari grup aku pernah bahas bareng masalah unfollow gitu di tulisan sebelumnya. 

Paginya aku habis ngantri di bank, mau nuker uang niatnya. Eh udah ngantri 30 antrian pas maju uang barunya habis. Terus kalau mau katanya kudu ke cabang Majalaya aja. Sakit hati eneng, mana nggak diumumin coba kalau stok uang barunya habis. Akhirnya setelah nyimpang (mampir) sebentar (jam 2 baru pulang) dari rumah kakak ipar, aku sampai rumah jam 3. Terus gogoleran aja hoream nanaon. Dan grup WA sepi nggak seheboh hari-hari sebelumnya.

Jam setengah empat, barulah muncul lagi notifikasi. Dan berlanjut sampai mereka tiba dilokasi janjian. Nah di situ aku masih setengah hati antara mau ikut atau lanjut gogoleran aja sambil baca WA. Lagi pula belum mandi. Ya udah, akhirnya jam lima kurang dikit, tergerak buat mandi dan ambil resiko naik angkot Limbangan aja. Da udah pada tuluy (pergi/berangkat) ke Asstro.

Eh rejeki mah nggak ke mana da, Arip muncul di grup WA terus bilang mereka (Arip, Ridwan (Uwong), Cecep dan Elvin masih di depan Ponyo dan bawa mobil dan masih bisa nebeng #gratisanmodeon. Karena aku lama mamang ojek lama muncul angkot lama. Jadilah setengah enam (kurang lebih) baru sampai di Asstro dan parkirnya jauh banget. Udah penuh coba, masa.

 
Sebelumnya, Donat sama Memed (Dian Armed) udah booking tempat gitu di Asstro. Lha iya lagi musim bukber (buka bersama) mah harus kudu wajib booking dulu di manapun tempatnya, biar nggak kecewa teu kabagean tempat. Dan yang dateng sepuluh orang aja (belum termasuk aku dan satu anaknya Enden) dan orangnya masih yang itu-itu aja kalau ngumpul, nambah Enden sama Elvin sih, alhamdulillah. Dan tempat yang di booking Donat sama Mamed itu lesehan dan luas (bisa muat 20 orang) di situ ada kolam kecil terus ada kursi buat nongkrong yang pemandangannya gunung.
 
Selain booking tempat, Donat sama Memed juga udah pesen dua paket liwet ayam yang sepaketnya terdiri dari satu kastrol kecil nasi liwet, ayam lima potong, tahu, mendoan, asin peda, sambal dan lalapan dengan harga 200 lupa kemarin nggak nyatet (dibagi lima orang, terjangkau dong). Dan maaf aku motoin alakadarnya. Hape eneng nggak berdaya kalau diluar ruangan lewat magrib. Terus kita pesan lagi paket liwet gurame
 
Ini foto pake hapenya Memed dan pake timer karena nggak ada yang bawa tongsis. Minta di fotokeun ke salah satu waiter eh malah ngeblur parah tiga kali pula.
  
Eh ya, sepaket nasi liwet pun udah plus teko kecil air teh dan gelasnya, tentunya. Tapi masing-masing pada pesan jus. Aku pesan jus wortel. Yang denger langsung pada kerung (mengernyit). “Emang enak?” “Gilang diet?” Aku iya-kan saja aku diet. Padahal mah boro-boro diet. Apa ya, pengin aja jus wortel. Harusnya sih jus stroberi ya, kan pagi di Asstro, biar serasi sama nama tempatnya. Tapi ya, kalau ada menu jus wortel, aku kekeuh pengin jus wortel.
 
Harganya 17.500 kalau nggak salah. Jus lain pun sekitaran segitu. Jus wortelnya sama seperti di tempat bukber SMK tahun lalu di Garut tapi yang ini nggak zonk. Warnanya oren seperti wortel, lebih kental dan rasa manisnya asli, manis wortel. Suka deh. Liwetnya juga enak. Tapi sambalnya nggak pedas sama sekali kalau menurut aku mah dan kurang banyak (sambalnya nggak pake terasi gengs, tomat sama cabe aja terus ada potongan jeruk nipisnya). Sambal terfavorit di restoran mah, masih tetep sambal c**i** #menurutaku.
Untuk saung lesehan, di Asstro Nagreg ini banyak pilihannya dari yang kecil unyu gemesin, sedang dan besar. Bisa disesuaikan sama kebutuhan. Ada yang pake atau disekat dinding (bilik), ada yang blung blong (nggak ada dindingnya) seperti yang dipilih Donat.
Seperti biasanya, kalau ngumpul itu suka ngobrolin apa aja. Dari masa lalu sampai masa kini. Dan nggak lupa, iseng satu sama lain. Di foto dengan kondisi lagi nggak banget. Eh ya, kata mereka aku nggak berubah, diem mulu kalau lagi ngumpul, terus kata Jamil (Rahmat) beda sama di sosmed, aku riweuh. Eh iya, asli aku riweuhnya di sosmed aja.
Begitu mau pulang, Desi datang bareng suami dan anaknya. Jadi ngobrol lagi deh sebentar, Nur sama Enden udah pulang duluan). Nah, sebelah aku ada Desi.
Di Asstro ini ada musholanya juga kok, jadi bisa sholat magrib di sana. Dan nggak cuma lesehan, ada juga saung yang romantis lho, kalau kamu mau romantis-romantisan sama babangnya (babang yang halal dong ya). Seperti yang ini nih, kita numpang foto. Depannya ada air mancur kecil gitu.
Dan kita pulang jam kurang lebih sih jam delapan. Aku dianter pulang dong sama (Elvin, Arip, Cecep, Uwong (Ridwan) sampai rumah. 
Sampai berjumpa di lain kesempatan gengs. Terima kasih untuk sekeping kenangan bukber di Asstro 20 Juni lalu. Semoga saat berjumpa lagi, jumlahnya bertambah bukan berkurang  dan nggak cuma itu-itu aja.

Tinggalkan komentar