Nagreg, 13 Maret 2015 ….
2010, Setelah empus menghilang dan emip, sodaranya mati. Aku punya kucing baru dengan warna yang sama, oleh-oleh dari bapak yang pulang nganter tetangga dari kampung gajah. Namanya Bosa, dia suka ngintilin kemana-mana. Tapi setelah agak gedean dikit, si gendut ini jadi galak, apa lagi kalau telat di kasih makan, dia pasti bergelayut di kaki sambil nyakar-nyakar, Mungkin dia kayak gitu karena kesalahanku yang seneng mandiin dia dari kecil, biar bersih gitu. Soalnya dia itu sering banget masuk kubangan air hujan, lumpur bahkan selokan kalau dikejar-kejar kucing tetangga. Parahnya lagi dia itu nggak bisa ngelawan tapi kekeuh nggak mau pergi. Selama seminggu penuh dia nggak mau makan … cuma minum air doang dan betah diem di kamar mandi. Tubuhnya panas, dan malam itu dia ngotot pengen keluar rumah yang akhirnya dia hilang entah kemana. Udah di cari pun nggak ketemu.
Ini dia si Bosa,
2011, kucing yang satu ini namanya Ceca, dia juga gendut … sesuai sama pemiliknya yang gemuk. hahaha, aku. Warnanya abu-abu, tapi dia kucing betina. Matanya bulet banget, seminggu sebelum dia menghilang … dia seneng banget tidur, dari pagi sampai pagi lagi, terkecuali jam makan dia nggak pernah absen. Kerjaannya yang tukang tidur itu yang bikin gemes, di ganggu pun dia nggak berkutik. Malemnya dia tiba-tiba tiduran di kursi dapur dan paginya menghilang tanpa jejak, entah kemana. Padahal nggak pernah main jauh-jauh.
Ini dia Ceca sama sodaranya, Cerry.
Dan … 13 Maret 2015 … aku kehilangan nanai, nanai yang sering aku godain karena nggak bisa mengeong, suaranya nggak keluar … cuma kadang bunyi kayak helaan nafas manusia. Warnanya putih ada totol-totol hitam kayak snoopy. Seneng kalau di kasih gumpalan kertas, suka dia pake main bola. Dia suka nangkep tikus, tapi setelah itu tikusnya cuma dibikin mati aja, nggak di makan. Dulu dia kurus banget, beda sama sodaranya si titip yang gendut. Tapi enam bulan terakhir dia juga jadi gendut dan lebih menggemaskan di bandingkan titip. Mereka berdua sering cakar-cakaran, kejar-kejaran dan berakhir tidur berdua di kursi atau kasur. Nanai matanya belo, kalau si titip sipit. Dia suka teledor kalau minum, sering keselek dan suka kepeleset masuk ember yang akhirnya seluruh tubuhnya basah kuyup. Kebiasaan dia yang paling aku inget adalah, dia sering banget duduk di atas sajadah mushola kecil di rumah, duduk di samping Mama kalau lagi sholat. Kadang-kadang juga gigitin tasbih.
Sedihnya, aku nggak sempet fotoin dia, kita udah nyari dia di sekitar rumah dan rumah tetangga dari sore sampai malem. Udah dipanggil-panggil tetep aja nggak ada. Dia bikin aku nangis semaleman sampai ini mata segede jengkol pas bangun. Aku nggak nyangka dia udah nggak ada, kucing yang suka nemenin aku nulis, nginjekin keyboard laptop, dan mainin boneka-boneka kecil. Kehilangan dia kayak kehilangan temen dan lebih sedih daripada kehilangan pacar. Selamat jalan Nanai, semoga ada yang nggak sengaja nemuin kamu dan nguburin kamu yaa… meskipun badan kamu pasti basah kuyup kehujanan semaleman. Harusnya kamu nggak pergi kemarin, harusnya aku kurung kamu di rumah.
Yang merasa sangat kehilangan …. yang curhat di blog sambil nangis-nangis. Cengeng, ya? masa bodo!