Antara satu ibu dengan ibu lainnya pasti punya cara mendidik yang berbeda. Tapi, kepahitan yang dialami di masa lalu saat berjuang untuk membesarkan anaknya seorang diri hingga sang anak menjadi orang sukses, pasti membuat sebagian besar ibu merasa didikannya lah yang paling benar. Itu juga yang terjadi di Sweet 20.
Nenek Fatma yang berusia 70 tahunan selalu cerewet dan mendikte menantunya. Kalau masak ini harus begini, kalau mendidik anak itu harus begitu yang akhirnya membuat menantunya nggak nyaman dan sering tertekan hingga masuk rumah sakit. Selain itu nenek Fatma itu nenek berjiwa preman.
Dari sanalah ceritanya dimulai, menantunya nggak pengin nenek Fatma ada di ruang rawatnya. Terus saat pulang ke rumah, anaknya dan kedua cucunya sedang berdiskusi tentang memasukan nenek Fatma ke Panti Jompo. Juna jelas menolak (iyalah, yang selama ini mendukung dia untuk terus ngeband kan neneknya). Sementara anaknya, Aditya (bingung). Nenek Fatma yang mendengar itupun merasa sedih. Padahal sebelumnya udah membangga-banggakan anaknya yang dosen itu pada para manula yang setiap hari belajar menari bersama. Termasuk pada nenek Rahayu ( yang centil dan rempong, gila Widyawati yang biasanya kalem jadi nenek-nenek centil muahaha). Bahwa anaknya nggak mungkin tega memasukannya ke Panti Jompo.
Nenek Fatma yang sedih pun pergi jalan-jalan, hingga menemukan studio foto yang klasik. Di sana, dia berniat membuat foto untuk kenang-kenangan. Dia bilang ke tukang fotonya kalau dia kepengin terlihat cantik dan muda seperti artis idolanya Mieke Wijaya. Eh si kakek tukang foto pun bilang, dia akan membuat nenek Fatma terlihat 50 tahun lebih muda, yang dianggap nenek Fatma sebagai guyonan untuk menghibur dirinya. Cekrek, nenek Fatma nggak sadar kalau dirinya sudah berubah. Jadi gadis berusia 20 tahunan. Dan begitu sadar dia mengaku sebagai Mieke. Walau awalnya sempat bingung dan panik, akhirnya nenek Fatma happy jadi Mieke. Karena bisa mewujudkan mimpinya, juga cucunya.
Endingnya … aku nangis, salut sama keputusan yang diambil nenek Fatma.
Film komedi romantis, adaptasi dari film korea Miss Granny ini menurutku, yang buta soal dunia perfilman, cocok ditayangkan saat lebaran. Karena apa? Karena bisa ketawa berjamaah. Dan cocok untuk semua umur.
Yang membuat film ini lucu itu jelas perubahan nenek Fatma (Niniek L Karim) jadi Tatjana Saphira. Bayangin aja saat dia lari mengejar bus. Yang lari emang Tatjana Saphira, tapi yang terlintas di kepala ya itu masih Niniek L Karim. Dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dilakukan pun jadi kocak abis. Bayangkan, dua anak muda, seorang produser televisi (Alan) dan Juna, cucunya, naksir nenek-nenek 70 tahun yang kebetulan berkesempatan kembali ke usia 20. Keren lah itu Tatjana gerak-geriknya sama intonasi suara bisa mirip Niniek L Karim.
Selain bayangan nenek Fatma, pemilihan pemeran pendukungnya pun pas #menurutaku. Dari mulai Lukman Sardi, Slamet Rahardjo, Cut Mini, Alexa Key, Morgan Oey, Tika Panggabean, Ardit Erwanda, Widyawati, dkk. Terus cameo macem Vicky Nitinegoro, Febby Rastanti, Karina Nadila, dkk. Ada yang ganjel sih satu, Kevin Julio (Juno). Lha iya, agak gagal paham waktu nenek Fatma bilang Juno tambah kurus #dikeplakpanci.
Selain terhibur dengan alur cerita, pilihan lagu-lagu lawas yang dinyanyikan ulang oleh Tatjana pas. Film ini tuh bisa banget ngebolak-balik perasaan. Ya kocak, ya ada sedihnya. Banyak pesan moralnya juga. Ini film adaptasi lho ya, bukan asal ngejiplak #eh. Orang Starvision kerjasama langsung kok dengan CJ Entertainment (Korea) nya.
Kalau kamu yang udah nonton Miss Granny (Korea) pasti udah tahu dari satu scene ke scene lainnya. Tapi tetep ada perbedaanya lho. Ya, diunsur lokal dan beberapa settingnya. Di Sweet 20 ini, cerita dimulai dari hari lebaran, terus ada dangdutannya juga. Pertemuan antara Alan dan Mieke pun beda tempat. Terus, kalau di Miss Granny, si nenek bekerja di cafe manula di sini bukan.
Dan setelah lihat Miss Granny, eh iya, aku lihat Sweet 20 dulu sebelum Miss Granny. Karena emang nggak ada rencana buat nonton Sweet 20. Awalnya cuma mengikuti ajakan teman. Eh ternyata aku puas. Lucunya nggak dibuat-buat. Unsur lokal yang Indonesia banget dan lebih lucu daripada yang Korea adalah saat nenek Fatma dan kakek Hamzah nonton sinetron favorit mereka. Itu sinetronnya ala-ala sinetron Indonesia banget. Terus adegan Alan menerobos hujan saat mendengar Mieke nyanyi. Slow motionnya Indonesia banget, apalagi pas Miekenya kabur, masa malah nggak mau nerobos hujan wkwkwk.
Tapi kalau scene yang membuat terenyuh, Miss Granny lebih juara sih. Jadi, kalau kamu udah nonton Miss Granny tapi penasaran sama Sweet 20 ya ditonton aja. Kalau aku sih nggak akan nyesel. Tapi kalau kebetulan belum nonton Miss Granny, lebih baik nonton Sweet 20 dulu biar pas nonton ya nonton aja, nggak terpaut dengan scene per-scenenya Miss Granny.