Sebagai seseorang yang belum mendapatkan kesempatan untuk bekerja di luar rumah lagi, tentu aku lebih banyak beraktivitas dan mengerjakan banyak hal dari dalam rumah. Dari mulai mengerjakan pesanan bunga-bungaan kertas, menulis (termasuk ngeblog), mendengarkan mama-bapak curhat, dan sesekali ikutan lomba atau kuis berhadiah. Pekerjaan eh aktivitasku itu lebih banyak bersinggungan dengan gawai. Tapi sesekali sih keluar rumah bertemu teman-teman yang dijadwalkan pas tanggal merah lumayan banyak. Menunggu mereka libur.
Walaupun lebih banyak beraktivitas di dalam rumah, nggak bisa dipungkiri kalau terkadang aku nggak punya waktu buat me time. Karena jadwal bekerja yang nggak teratur. Pokoknya bisa tidur dengan nyenyak tanpa dikejar deadline aja udah bersyukur banget. Tapi ya lama-lama aku masuk ke dalam fase stres sendiri, kebuntuan ide menghampiri, dan akhirnya gagal fokus, pekerjaan malah nggak selesai.
Dari situlah aku sadar, kalau me time itu penting banget dan aku harus menyediakan waktu khusus di mana nggak boleh ada yang ganggu selama beberapa jam, sekali dalam seminggu. Hanya ada aku dan aktifitas favorit yang nggak pake mikir. Kayak baca novel, buku pengembangan diri, nonton film atau acara favorit, dan mewarnai. Dan melepaskan diri dari gawai. Susah banget soalnya lepas dari gawai.
Membagi waktunya juga ternyata nggak sesulit yang dibayangkan. Iya lho, memang nggak boleh dibayangkan aja, tapi mesti dilakukan. Aku nggak pake jadwal khusus, atau hari-hari tertentu. Karena apa, karena aku bekerjanya dari rumah, belum menikah, dan belum jadi mama-mama tentunya. Jadi nggak bergantung sama akhir pekan dan bagi waktunya masih sama orangtua dan pertemanan aja.
Ini me timeku |
Jadi, setiap ada waktu luang yang beberapa jam, mau hari apa pun itu, ya aku pake buat me time. Tapi kalau soal waktunya, aku biasa lebih milih siang atau sore hari. Soalnya kalau malam ya buat mendengar curahan hati orangtua sekaligus bertukar pikiran, kemudian lanjut tidur. Dan aku milih tempat me timenya di ruang tidur. Biar apa coba, biar dikira tidur biar nggak ada yang ganggu, karena ruang tidur itu sifatnya privasi, kekuasaan penuh ada di tanganku. Karena kalau melakukan me time di ruangan tamu apalagi ruang terbuka (kecuali ruang terbuka atau halamannya nggak kelihatan dari jalan) itu malah bikin aku gagal me time. Iyalah tiba-tiba ada yang datang, tiba-tiba ada yang nyapa dan ngajak ngegosip. Udahlah buyar itu me time.
Nah, dalam melakukan me time ini aku juga butuh asupan minuman dan makanan ringan yang bisa bikin me time tambah sempurna. Kalau minum sih aku nggak bingung, bisa teh manis, teh susu, kopi, atau air jeruk peras. Makanan ringannya yang suka bingung. Bingung milih yang nggak bikin gemuk tapi enak terus bermanfaat juga buat tubuh. Dan pengin yang renyah, gurih dan manis gitu. Jadinya suka lama gitu kalau lagi milih-milih snack di minimarket. Sampai-sampai serasa diperhatikan sama mas-mba pekerja minimarket.
Sampai di suatu hari tanpa sengaja , pas pengin membelikan mama snack, aku menemukan biskuit dengan kemasan berwarna jingga yang beratnya 90 gram dan harganya lagi diskon di Indomaret. Maafkan aku yang nggak bisa menolak diskon. Julie’s Peanut Butter Sandwich namanya. Biskuit impor yang harganya terjangkau dan halal tentunya. Iya, walaupun belum ada logo halal pada kemasannya yang lama (yang aku beli ini), biskuit mentega kacang yang diproduksi di Malaysia ini sudah memiliki sertifikat halal dari MUI gaes. Dan kalau dilihat dari komposisi di belakang kemasan pun, bahan-bahannya aman, halal. Eh ya, di belakang kemasan, komposisi Julie’s Peanut Butter Sandwichnya tertulis dalam 4 bahasa : Inggris, Melayu, China, Indonesia dan Arab.
Jujur aja, meskipun penasaran, aku agak ragu untuk mencobanya. Karena aku nggak terlalu suka sama biskuit, apalagi biskuit berselai kacang. Yang suka banget biskuit berselai kacang itu mama. Tapi, setelah mencari informasi di facebook @JuliesIndonesia (Julies Indonesia) dan instagram @julies.ind tentang manfaat Peanut butter, aku jadi semakin penasaran dan yakin buat beli nggak cuma buat mama tapi juga buat aku.
Dan ternyata, aku malah jadi suka sama Julie’s Peanut Butter Sandwich ini dan jadi favorit snack buat aku me time sekaligus buah tangan penuh cintaku buat mama. Jadi favoritnya kita berdua. Karena biskuit berwarna cokelat keemasan ini selain aromanya yang menggoda, langsung menguar pas dibuka kemasannya, teksturnya yang renyah, pas digigit nggak banyak remahan yang jatuh.
Rasa dari biskuit selai kacang ini pun bikin aku berhemat (snack gurih & manis dalam satu) sekaligus puas. Rasa gurih biskuit dan manis serta lembutnya selai kacang jadi satu kesatuan utuh yang enak dan pas. Nggak bikin eneg. Dan, kalau kata mama biskuit kacang beda dari yang biasa mama beli. Yang ini selai kacangnya nggak nempel-nempel ke gigi. Aku dan mama memang nggak bisa eh nggak terbiasa bikin kue, tapi kalau yang enak kita tahu dan satu selera. Kayak Julie’s Peanut Butter Sandwich ini.
Ini lho Ma, aku nemu biskuit kacang yang enak banget |
Eh, diawal aku udah bilang kan, kalau aku kadang suka ikut lomba atau kuis. Kamu suka juga nggak? Jangan-jangan kita jodoh. Kalau suka juga, dan penasaran sama biskuit Julie’s Peanut Butter Sandwich ini, kamu bisa mendapatkan keduanya sekaligus. Karena Julie’s sedang mengadakan lomba foto #PenuhCintaDariJulies berhadiah microwave, alat masak, dan vouher belanja senilai total jutaan rupiah dari tanggal 19 maret sampai 30 April 2018. Nah masih ada waktu buat ikutan. Aku juga mau ikutan. Lombanya bisa kamu ikuti melalui facebook atau instagram Julie’s yang kutulis di atas ya. Syaratnya nggak susah kok. Cukup ambil foto julie’s bersama benda pendukung aktivitasmu dan ceritakan di caption, mau dibagi atau diberikan sama siapa julie’s nya. Info selengkapnya ada di
Selamat mengatur waktu buat me time, selamat berburu Julie’s Peanut Butter Sandwich dan jangan lupa ikutan lombanya ya, good luck. Sampai ketemu di blogpost selanjutnya.