Benci dan Cinta, Cerpen Bagian 1

By Gemaulani

Kurang beruntung itu adalah salah satu bagian dari
kehidupan cinta Tata, cewek berumur 15 tahun yang kini duduk dibangku kelas 1
SMA ini selalu mengalami perjalanan cinta yang buruk, dari mulai jadian sama
cowok playboy yang selingkuh dengan sahabatnya sendiri, diputusin pacar
kesayangannya dan ditolak habis-habisan oleh Miko, cowok terkeren seantero
sekolah itu membuat harga dirinya hancur.
            Entah
hal apa yang menyebabkan itu semua terjadi tapi yang pasti itu semua  membuat Tata sedikit stress. Dilihat dari
penampilannya tak ada sedikitpun kekurangan dari Tata. Tata cantik, tubuhnya
tinggi semampai, rambutnya hitam panjang bergelombang, alisnya tipis, matanya
sipit, hidungnya mancung dan Tata termasuk cewek smart disekolahnya.
            “Tata
bangun Ta.. ini udah siang, kamu harus sekolah nanti terlambat lagi” ibu Diana
berusaha membangunkan putri satu-satunya itu.
            “Argh,
Tata masih ngantuk Ma, semaleman ngerjain tugas” balas Tata yang masih
mengigau.
            Namun
ibu Diana tidak kehabisan akal, dia segera membawa microphone dan seember air
agar Tata segera bangun. Ibu Diana meletakkan bibir microphonenya tepat didekat
telinga Tata lalu meneriakan nama Tata dan itu berhasil membuat Tata bangun
karena kaget kemudian Tata terjatuh dari atas tempat tidurnya dan kepalanya
masuk ke dalam ember yang terisi air.
            Tata
bangun dalam kondisi wajah dan rambut yang basah kuyup sementara ibu Diana
sangat puas karena berhasil membangunkan Tata.
            “Sarapan
dulu sayang” kata ibu Diana ketika melihat Tata yang sudah berpakaian seragam
rapi menghampirinya dimeja makan.
            “Nggak
sempet Ma, udah siang ini”.
            “Tata
langsung berangkat aja, ya” Tata mencium tangan mamanya dan berpamitan.
            Ibu
Diana memberikan kotak makanan yang berisi nasi goreng untuk Tata.
            “Aduh
Ma, Tata udah gede masa masih harus bawa bekal dari rumah. Tata nggak mau ah”
rengek Tata.
            Raut
wajah ibu Diana terlihat sedikit kecewa “Yaudah, Mama cuma khawatir kamu nanti
kelaperan aja sih soalnya kan kamu masih dihukum papa jadi uang jajan kamu cuma
cukup buat beli bensin aja”.
            ‘Tetooot’
Tata baru ingat kalau dia sedang kena hukuman sang Ayah yang memotong seluruh
uang jajanannya kecuali uang untuk membeli bensin motornya akibat keborosannya
dua hari yang lalu. Akhirnya mau tidak mau Tata menerima bekal dari Mamanya dan
memasukkannya kedalam tas beserta air minumnya.
***
            Tata
tiba diparkiran sekolah lalu memarkir sepeda motornya ditempat biasa, namun ada
pemandangan yang luar biasa menyakitkan untuk dia. Tata melihat Lala yang baru
saja turun dari sepeda motor Miko dengan wajah yang riang gembira begitupun
Miko. Ternyata Lala dan Miko menyadari kalau Tata sedang memandang mereka
berdua.
            “Hai
Tata” sapa keduanya dengan senyuman yang tulus tapi bagi Tata ini terlalu
menyakitkan.
            “Hai,
duluan ya” balas Tata sembari melambaikan tangannya dan berusaha tersenyum
namun hatinya terlalu sakit.
            “Tata
tunggu” kata Lala dan itu membuat Tata harus berbalik lagi menatap mereka.
            “Ada
apa lagi, ya?” tanya Tata yang kini mengkerutkan keningnya.
            “Itu”
tunjuk Lala kepada sepatu Tata yang talinya tidak terikat.
            Tata
melirik sepatunya lalu segera mengikat tali sepatunya dengan perasaan yang
hancur berkeping-keping dan tanpa dia sadari dia mengikatnya dengan tali
sepatunya yang sebelah kanan. Ketika Tata berdiri dan baru tiga langkah
berjalan dia terjatuh dan menabrak Ivan, cowok paling rese yang selalu
menghiasi hari-harinya.
            Tata
dan Ivan bertatapan cukup lama ketika Tata jatuh tepat diatas badan Ivan.
Mereka tersadar ketika orang-orang disekelilingnya menertawakan mereka. Tata
malu bukan main dibuatnya, tanpa berkata-kata dia segera bangun lalu melepas
kedua sepatunya. Sebelum pergi Tata menatap kearah Lala dan Miko yang juga
menertawakannya. ‘jleb’ rasanya Tata ingin melarikan diri sejauh mungkin dari
mereka.
            Dengan
wajah yang matang bagaikan kepiting rebus, Tata masuk ke dalam kelasnya dan
segera duduk.
            “Kamu
kenapa, Ta?” tanya Tiara sahabat dekatnya Tata ketika melihat wajah Tata yang
sangat kacau pagi ini.
            “Aku
sebel Ra, sebel banget pagi ini sebeeeeeeeel!” seru Tata.
            “Sebel
kenapa sih, Ta? Ayo cerita” pinta Tiara.
            “Tapi
janji ya, jangan ngetawain aku ya” pinta Tata.
            Tiara
hanya mengangguk. Tiara mendengarkan cerita Tata dengan seksama dan begitu Tata
selesai bercerita Tiara langsung tertawa terbahak-bahak.
            “Ih,
Tiara kamu kan udah janji gak ngetawain aku” protes Tata.
            “Sorry
Ta, abisnya lucu banget sih udah kamu kepergok ngeliatan Lala dan Miko terus
Lala ngingetin tali sepatu kamu lepas terus kamu iket tali sepatunya gak bener
dan nabrak Ivan musuh bebuyutan kamu dan akhirnya jatuh diatas badan Ivan”
Tiara kembali tertawa terbahak-bahak.
***
           

Tinggalkan komentar